Assalamu Alaikum, Selamat datang Saudaraku. Semoga BLOG ini bermanfaat dan harapan kami agar Anda sering datang berkunjung. Wassalam. ==> YAHYA AYYASY <==

Pemimpin Ideal Dalam Perspektif Islam

Seorang pemimpin dalam me-manage umatnya, bawahannya, kelompoknya, organisasinya harus mempunyai kemampuan, kecakapan, keterampilan, kecakapan dan keahlian memimpin dan menggerakan orang-orang yang  berada di bawah pipmpinannya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam pencapaian tujuannya yang telah ditentukan. Kemampuan atau keahlian itu disebut dengan istilah managerial skill.
Begitu juga seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan baik bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Komunikasi berperan sangat penting dalam hal berhasil atau tidaknya suatu kepemimpinan. Seorang pemimpin yang sukses diantaranya adalah keahlian dirinya dalam menguasai komunikasi yang efektif.
Maka perspektif Islam syarat seorang pemimpin yang ideal adalah:
1.    Seorang pemimpin harus selalu komitmen terhadap ajaran Islam dalam situasi bagaimanapun.
“Ana muslimun qabla kulli syai-in” (Jamaludin al-Afghani).
 “Sebelum bertindak apapun aku adalah seorang muslim”.
Dalam situasi seperti apapun seorang muslim harus terikat dengan ajaran agamanya. Begitu pula dengan seorang pemimpin baik ketika dia berada dalam posisi kepemimpinan formil atau informil, atau juga dalam posisi sebagai pemimpin keduniaan maupun agama. Seorang pemimpin harus mampu menganalisa situasi dan kondisi di sekitarnya. Ia dituntut untuk mendayagunakan waktu dan ruang se-efesien dan se-efektif mungkin dalam melaksanakan amanah yang diberikan di atas tanggung jawabnya tersebut. Seorang pemimpin juga harus mampu mendayagunakan kekuatan kelompoknya, memberikan bimbingan (guidance) dan sekaligus panadai memberikan arahan dan nasihat (counceling), karena disadarinya bahwa kepemimpinannya tidakalah berarti tanpa dukungan dari manusia yang lainnya.
2.    Kekuatan Aqidah
Aqidah adalah keterikatan seseorang terhadap ajaran-ajaran Islam yang tidak sekedar dipercaya tetapi lebih dari itu, ajaran tersebut diyakini sebagai suatu prinsip yang Maha Benar, karena dia bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah yang merupakan aplikasi dari konsepsi tingkah laku. Untuk itu, seorang pemimpin Islam hendaknya mampu menggali ide-ide yang digariskan ajarannya. Bahkan dia mampu berargumentasi untuk menyatakan keyakinannya tersebut.
3.    Amal Sholeh
Kekuatan aqidah merupakan tulang sumsum tubuh kepemimpinan dan aqidah ini hanya berarti apabila dimanifestasikan dalam bentuk action, yaitu semua perbuatan nyata yang sejalan dan senafas dengan ajaran agama. Dengan amal sholeh berarti seorang pemimpin dituntut untuk memiliki wawasan yang jauh, dia pandai membuat suatubrencana dan program, dan seorang pemimpin juga harus memiliki daya imajinasi serta kreativitas yang tinggi untuk menjabarkan keinginannya dalam realitas. Dalam hal bertemunya benturan antara action dan aqidah. Karena situasi tertentu, maka hendaknya yang harus dirubah actionnya, bukan menodai nilai dasarnya, walaupun dengan alasan teknik dan situasi kondisi sekalipun.
4.    Kekuatan Ilmu
Seorang pemimpin Islam sangat commited terhadap rasa kebenaran dan keadilan. Dengan demikian dia adalah menrupakan seorang yang memiliki karakter yang senantiasa merasa haus akan ilmu karena hanya dengan ilmu itulah dia mempu membedakan antara yang baik dan yang buruk antara yang merugikan dan menguntungkan. Dengan kekuatan ilmunya, seorang pemimpin akan terus waspada, tidak pernah cepat menerima setiap gagagasan dari luar karena dia lebih dahulu harus mempertimbangkannya. Seorang pemimpin harus mempunyai daya analisa atau daya nalar yang tinggi terhadap situasi yang ada disekitarnya. Dia mampu merangkaikan antara satu fakta dengan fakta lainnya, sehingga dia bukanlah seorang tipe manusia yang gampang memutuskan suatu permasalahan. Pentinya seorang pemimpin memiliki keahlian khusus agar dengan keahliannya tersebut dapat dijabarkan konsep-konsep dari cita-cita kepemimpinannya.
5.    Kuat dalam Kesabaran
Seorang pemimpin, bukanlah seorang yang mempunyai kekuatan sepenuhnya, tetapi terkadang dia dihadapkan kepada berbagai tantangan baik intern maupun ekstern. Tantangan intern misalnya: mengambil keputusan yang bijaksana, menjelaskan konsep tindakannya dan lain-lain.sedangkan dari fihak ekstern adalah kompetisi ideal dikalangan kelompok lainnya yang justru lebih bisa  yang lebih kuat. Sehingga tidak menghilangkan kemungkinan bahwa pemimpin tersebut akan dihadapkan dengan issu, propaganda lawan dan lain-lain. Dalam situasi total tersebut, maka pemimpin dituntut tingkat kesabaran yang tinggi.
6.    Berani dan Konsekwen
Pemimpin harus memiliki perhitungan, dan perhitungan tersebut harus mampu dinyatakan. Kemampuan untuk menyatakan idea hanya mungkin apabila dia itu memiliki keberanian moral maupun pisik. Keberanian tanpa perhitungan atau analisa, dan pertimbangan untung rugi adalah kenekadan (emosional). Dengan demikian syarat berani dan konsekwen atas gagasannya merupakan karakter seorang pemimpin.
7.    Mampu Berkomunikasi
Kepemimpinan tanpa komukasi yang baik akan menimbulkan berbagai akibat apakah kesalahpahaman, salah pengertian atau bisa menimbulkan opini negatif terhadap gagasannya tersebut yang jemudian akan menimbulkan kerugian bagi dirinya. Sebagaimana kita ketahu bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin  yang begitu sempurna dalammenyampaikan ide-ide nya. Dalam hal menyampaikan atau mengkomunikasikan  suatu pesan tertentu Nabi Muhamad tidak jarang mengulang suatu ucapan tertentu, sesudah dapat diperkirakan bahwa pesannya ini sangatlah penting dan guna menghindari kesalahpahaman dari pengikutnya.
Dengan kemampuan berkomunikasi seorang pemimpin itu mampu menyampaikan idea-idenya sehingga akan terpelihara integritas kelompok dan tersebar misinya.?
Lengkapnya Klik DISINI

Tantangan Teka Teki : Menyusun Peta Titan

Para astronom menyatukan foto-foto yang diambil selama 6 tahun untuk membuat peta fantastis dari permukaan bulan terbesar di Saturnus, Titan. Adalah wahana ruang angkasa yang disebut Cassini, yang sudah mengelilingi Saturnus sejak bulan Juli 2004 yang memotret.  

Astronom Stéphane Le Mouélic menjelaskan mengapa butuh waktu yang sangat lama untuk membuat peta itu : “Saat Cassini mengelilingi Saturnus dan bukannya Titan, kita hanya bisa melihat Titan satu kali setiap bulannya. Permukaan Titan baru terungkap dari tahun ke tahun.”
Peta Titan dari potongan-potongan foto. Kredit :JPL/NASA/Univ. of Arizona/CNRS/LPGNantes
 Meskipun Titan merupakan bulannya Saturnus, ia merupakan tempat yang lebih indah dari pada Bulan. Titan adalah dunia beku yang menurut para astronom memiliki hujan metana dan bukannya hujan air seperti di Bumi! Titan juga memiliki awan gas tebal, yang menyulitkan kita untuk melihat apa yang tersembunyi di baliknya. Tapi, wahana Cassini memiliki kamrea infra merah yang bisa melihat menembus awan tebal tersebut sehingga permukaan Titan pun bisa dipotret.

Astronom harus mengambil bundel foto yang dipotret Cassini dan dengan hati-hati memasangnya sepotong demi sepotong untuk membuat sebuah peta – persis sebuah puzzle teka teki!

Tapi, memasang potongan teka teki ini untuk menjadi satu tidaklah mudah. Sebagian potongan dipotret ketika permukaannya sedang medapat terang yang baik, Artinya, sambungan potongan – potongan teka teki itu tidak selalu tampak seperti sebuah sambungan yang menyatu. Ada yang tampak lebih gelap dibanding yang lainnya. Untuk memecahkan masalah ini, astronom dengan hati-hati menyesuaikan kecerlangan dari setiap foto.

Peta Titan yang diluncurkan pada pertemuan astronomi di Perancis yang dihadiri oleh 1400 astronom dari seluruh dunia yang datang untuk berbagi tentang penelitian terbarunya mengenai planet.

Fakta menarik : Pada tanggal 14 Januari 2005, wahana ruang angkasa robotik Huygens mendarat di Titan – pendaratan wahana ruang angkasa terjauh! Huygens memotret dari lokasi pendaratannya dan memberikan pandangan pertama dunia baru yang eksotik bagi astronom!

Lengkapnya Klik DISINI

About Love

Apa definisi anda tentang cinta?

gambar cinta
Masing-masing dari kita mungkin beranggapan berbeda untuk menjelaskan apa itu cinta. Terkadang cinta itu seperti duri yang tajam tapi tak jarang pula cinta itu seperti intan yang bersinar. Apakah Anda adalah salah satu orang yang sering atau pernah gagal dalam menjalani cinta?

Bila kita mencintai seseorang entah itu saudara kita, orang tua kita, ataupun teman dekat kita bahkan mungkin pacar kita, tak jarang kita rela untuk berkorban untuk mereka. Kita akan bahagia saat melihat orang yang kita cintai bahagia. Kita akan sedih saat mereka juga sedih.

Pernahkah Anda merasa telah berkorban banyak untuk orang yang kita cintai namun mereka seperti tak memperdulikan kita ataupun tidak melihat keberadaan kita? Bila iya, coba kita renungkan sejenak apa yang membuat kita bisa dalam keadaan yang demikian. Disini kita bukan mencari SIAPA yang salah tapi lebih ke BAGAIMANA kita memecahkan masalah ini. Memang sakit saat kita sudah memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai namun keberadaan kita tidak dinggap, namun satu hal untuk anda “Berilah yang terbaik untuk orang yang kita cintai walaupun apa yang kita lakukan tidak diperdulikan olehnya, yang terpenting adalah kita telah memberikan apa yang terbaik untuknya secara ikhlas tanpa mengahrapkan imbalan. Karena cinta itu sesungguhnya tidak mengharapkan pamrih”.

Apakah Anda sedang jatuh cinta saat ini? Pasti detik demi detik di hadapan Anda selalu terbayang orang yang Anda cintai. Menyenangkan memang. Sudah berapa besar atau persenkah Anda mencurahkan cinta Anda dengan pasangan Anda? 50%?100%? Disini Anda perlu menahan sedikit luapan senang anda sejenak untuk menentukan seberapa besar cinta yang Anda curahkan pada pasangan Anda. 1 saran yang mungkin egois tapi mungkin akan sedikit membawa kebaikan yaitu berilah pasangan Anda 50% dari cinta yng Anda miliki. Hal ini bukan berarti kita tidak sepenuhnya cinta kepada pasangan kita. BUKAN! melainkan kita harus bisa mengendalikan perasaan cinta yang ada dalam diri kita karena disini kita juga akan menerima efek dari cinta yang kita rasakan. Coba Anda renungkan bila Anda memberi cinta pada pasangan Anda 100% dan pada suatu saat Anda dan pasangan Anda menemui kegagalan dalam berhubungan entah apapun bentuknya mungkin kita sudah tidak berdaya lagi ibaratnya kita melambung tinggi badan kita ke awan setinggi-tingginya lalu kita terhalang sesuatu dan akhirnya kita jatuh, tentu menyakitkan bukan? begitu pula dengan cinta, Semakin banyak cinta yang kita curahkan pada pasangan kita semakin tinggi juga risiko yang harus kita terima. Maka dari itu tidak ada salahnya kita berikan 50% cinta kita pada orang yang kita cintai dan 50% lainnya kita beri ke saudara kita dan sahabat kita karena bila 50% cinta untuk pasangan Anda hilang, Anda tidak terlalu terpukul dan kita masih bisa disembuhkan dengan keberadaan saudara dan sahabat-sahabat kita ^^

Namun kembali kepada Anda masing-masing, karena setiap orang dari Anda mempunyai pandangan berbeda tentang cinta. Bagaimanapun cinta Anda dan Siapapun cinta Anda, jangan sia-sia kan keberadaan mereka, karena suatu saat kita akan merasa sedih saat mereka sudah tidak di samping kita(terutama keluarga kita).^^



Read more: resensi.net
Lengkapnya Klik DISINI

Gondrong

Ilustrasi (agefotostock.com
“Eh, Nak! Benar enggak sih dia seorang ustadz? “Seorang ibu yang menghadiri pengajian rutin akhir bulan bertanya pada saya dengan rona wajah yang menunjukkan rasa tak percaya manakala sang MC menyebutkan sebuah nama berikut sekilas biodata yang akan menjadi penceramah pada kesempatan itu di masjid Al-Falah-Berlin.

“Ya benar bu, seperti yang dikatakan MC tadi, dia seorang ustadz” jawab saya sambil tersenyum memaklumi keheranan sang ibu.

“Apa di Indonesia dia juga suka ngisi ceramah?” ibu tersebut masih sangsi dengan jawaban saya dan kembali bertanya.

“Ya, setahu saya beliau salah seorang pendakwah di tempat ia tinggal, beliau juga memiliki pemahaman dan wawasan Islam mendalam serta fasih berbahasa Arab.” Kali ini saya jawab sedikit lebih rinci untuk meyakinkan sang ibu. Kebetulan saya dekat dengan istri sang ustadz sehingga cukup mengetahui aktivitas mereka berdua.

Raut muka ibu yang bertanya tadi agak sedikit berubah, sepertinya berusaha mempercayai apa yang baru saja saya ucapkan. Pandangannya tertuju ke tempat di mana duduk sesosok muda berambut gondrong sebahu yang mengenakan peci dan kemeja serba putih. Sosok yang baru saja dikatakan MC sebagai ustadz ini memang sangat nyentrik penampilannya, berbeda dengan ustadz-ustadz lainnya yang bergantian mengisi ceramah selama ini.

Disadari atau tidak, seringkali kita terperangkap pada pola pikir atau tata nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat. Tak jarang ketika menilai seseorang kita tergesa-gesa mengukur hanya pada penampilan fisik, gelar atau jabatan semata, namun mengabaikan bagaimana pribadi di balik tampilan luarnya. Sehingga tak heran berkembang di masyarakat, orang-orang yang sibuk memperbaiki tampilan luar dan berbangga dengan wajah, pakaian, rumah, kendaraan atau jabatan yang disandang tetapi lalai untuk menata pribadinya. Padahal Allah SWT sendiri telah berfirman bahwa… “Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu….” (QS. Al-Hujuraat: 13)

Pernah seorang ustadz bercerita, di tempat tinggalnya masyarakat hanya mau mendengar dan hormat bila seseorang yang bicara telah bergelar haji sekalipun orang tersebut awam dalam masalah agama. Sebaliknya, masyarakat tak akan menggubris bila seseorang tak menyandang predikat haji walaupun orang itu berwawasan dan memahami Islam dengan baik. Sehingga seorang penyeru dakwah di sana baru akan didengar seruannya dan berpengaruh pada masyarakat tersebut bila embel-embel haji telah melekat pada dirinya.

Ada juga cerita unik seorang ustadz lain yang menuturkan pengalamannya usai memenuhi permintaan menjadi imam sekaligus penceramah saat bulan Ramadhan di sebuah masjid. Salah seorang pengurus masjid tersebut berbisik kepadanya agar beliau bersedia mengisi kembali namun dengan sebuah pesan agar sang ustadz di lain waktu harus menggunakan peci, karena pada saat berceramah di kesempatan itu rambut sang ustadz dibiarkan leluasa tanpa penutup.

Heran dan sangsi yang dirasa oleh sang ibu tadi juga adalah sesuatu hal yang sangat mungkin terjadi, karena imej yang berkembang di masyarakat tentang sosok seorang ustadz umumnya adalah sosok berambut pendek, berbaju koko dengan atau tanpa jas serta dilengkapi dengan sorban atau peci serta berbagai atribut lainnya. Maka ketika ada sosok yang berbeda dari pakem yang ada, seperti penampilan sang ustadz berambut gondrong saat itu, tak heran bila mengundang perasaan aneh atau sangsi salah seorang jamaah.

Saya sendiri pernah terjebak dalam perasaan “seram” bila melihat orang-orang berambut gondrong. Namun perasaan itu lambat laun menghilang ketika saya bertemu dengan beberapa remaja berambut gondrong yang menjadi pendatang baru di masjid.

Saat bulan Ramadhan tahun lalu, saya pernah melihat salah seorang remaja gondrong itu sedang khusyu membaca Al-Quran ketika menanti ceramah khusus untuk kalangan remaja dimulai. Pada kesempatan lain, remaja itu menjadi imam shalat buat teman-temannya. Dia dan remaja gondrong lainnya hingga saat ini tak pernah absen dari berbagai acara yang diselenggarakan di masjid. Mereka ternyata jauh dari imej yang menyebabkan perasaan seram itu hadir menyelimuti pikiran saya. Bahkan kini yang ada hanya rasa haru membuncah setiap melihat mereka melakukan berbagai aktivitas ibadah.

Ya Allah, ampunilah hamba karena pernah terbesit sebentuk rasa akan penampilan luar hamba-hambaMu yang lain. Padahal bisa jadi mereka sangat mulia di hadapan Engkau. Berkali-kali istighfar menggema di hati dan terucap di lisan seiring dengan penjelasan sang ustadz gondrong yang saat itu sedang membahas tentang orang-orang yang bersegera pada ampunan Allah.

Lengkapnya Klik DISINI
Recent Post widget Inspirasi Rabbani

Menuju

Blog Tetangga

Blog Tetangga
Klik Gambar untuk Berkunjung

Luwuk Banggai SULTENG

Luwuk Banggai SULTENG
ebeeee......