Assalamu Alaikum, Selamat datang Saudaraku. Semoga BLOG ini bermanfaat dan harapan kami agar Anda sering datang berkunjung. Wassalam. ==> YAHYA AYYASY <==

Mereka Melakukan Konspirasi Berkelanjutan

oleh Sayyid Qutb

Kitab Allah adalah sumber pengetahuan, pendidikan, pengarahan, dan pembinaan satu-satunya bagi generasi manusia yang unik, sebuah generasi yang tidak terulang dalam sejarah kemanusiaan, baik sebelum maupun sesudahnya, generasi sahabat mulia yang telah menciptakan dalam sejarah manusia peristiwa luar biasa yang mengakar dan abadi, peristiwa yang belum dipelajari dengan sungguh-sungguh hingga hari ini.

Sumber ini adalah sumber yang telah melahirkan —atas kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala dan takdir-Nya— mukjizat yang mengejawantah di alam manusia. Dia adalah mukjizat yang tidak bisa ditandingi oleh mukjizat-mukjizat da peristiwa-peristiwa luar biasa yang telah mengiringi semua kerasulan. Dia adalah mukjizat yang nyata dan dapat disaksikan, sebab generasi yang unik tersebut adalah fenomena sejarah yang tiada duanya.

Masyarakat yang tersusun dari generasi itu untuk pertama kali, dan yang tetap bertahan hingga lebih dari seribu tahun, dia adalah masyarakat yang memedomani syariat yang dibawa oleh Kitab ini. Dia berdiri di atas sebuah landasan yang tersusun dari nilai-nilai dan neraca-neracanya, petunjuk-petunjuk dan inspirasi-inspirasinya. Masyarakat ini adalah mukjizat lain dalam sejarah kemanusiaan jika ia dibandingkan model-model komunitas manusia lainnya, yang notabene menggunggulinya dalam hal-hal yang bersifat material—namun, ia tidak mampu menandinginya dalam maslah peradaban kemanusiaan.

Manusia zaman ini —manusia dalam jahiliyah modern— mencari kebutuhan-kebutuhan jiwa, masyarakat, dan kehidupan mereka di luar Al-Qur'an ini! Sebagaimana orang-orang terdahulu dalam jahiliyah arabnya mencari mukjizat selain Al-Qur'an! Orang-orang itu telah terhalang oleh kejahiliyahan mereka yang bersahaja dan kebodohan mereka yang menguasai —selain hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan pribadinya— untuk menyaksikan kemukjizatan semesta raya yang luar biasa yang ada dalam Kitab yang menakjubkan ini.

Sedang orang-orang jahiliyah, antara mereka dan Al-Qur'an terdapat tembok penghalang bernama keterpedayaan oleh ilmu manusia yang telah disingkapkan oleh Allah untuk mereka di alam materi dan keterpedayaan oleh sistem-sistem dan konsep-konsep yang rumit sebagai akibat tuntutan rumitnya kehidupan manusia zaman ini, perkembangan, dan kematangannya dari aspek konsep dan sistemnya. Dia adalah sesuatu yang wajar seiring dengan kemajuan kehidupan, bertambahnya pengalaman, barunya keperluan, dan juga kerumitannya!

Sebagaimana mereka juga telah dipisahkan dengan Al-Qur'an oleh konspirasi 14 abad yang muncul dari kedengkian orang-orang Yahudi dan kaum Salibis yang tidak pernah berhenti sesaat pun juga dir memerangi agama ini (Islam) dan Kitabnya, memalingkan pemeluknya darinya, dan menjauhkannya untuk mengambil petunjuknya secara langsung.

Sesudah orang-orang Yahudi dan kaum Salibis mengetahui, berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka yang lama, bahwa mereka tidak akan pernah mampu mengalahkan para pemeluk agama ini (Islam), selagi mereka tetap berpegang teguh kepada kitab ini, seperti berpegang teguhnya generasi pertama mereka, bukan hanya sekadar dengan melagukan ayat-ayatnya dan membaca biografi mereka, sementara mereka sendir jauh dari pentunjuk-petunjuknya!

Ini adalah konspirasi yang berkesinambungan, permanen, jahat, dan biadab, yang akibat terburuknya adlah situasi kondisi yang tengah dialami orang-orang yang pada hari ini dinamakan umat Islam—padahal, mereka bukanlah orang Islam, jika mereka tidak tunduk kepada syariah agama ini dalam kehidupan mereka.

Inilah tujuan dari seluruh upaya mereka di setiap tempat untuk menghapus pengaruh agama ini, dan supaya “Al-Qur'an” (bacaan) lain selain Al-Qur'an-Nya (Al-Qur'an yang sesungguhnya) dipelajari. Mereka menjadikan referensi dalam mengatur semua aspek kehidupan dan dalam menyikapi semua perselisihan dan perseteruan dalam peraturan da perundang-undangan kehidupan ini, sebagaimana orang-orang Islam dahulu merujuk Kitab Allah dalam masalah-masalah ini!

Sesungguhnya Al-Qur'an ini, yang orang-orang jahiliyah dahulu berusaha keras memalingkan orang-orang kebanyakan darinya dengan cara meminta kemukjizatan maujud, dan orang-orang jahiliyah modern berupaya memalingkan mereka darinya dengan “Al-Qur'an Baru” yang mereka buat-buat dengan beragam sarana informasi dan media massa. Allah Ta'ala berfirman :
هَذَا بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
"Ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman." (QS. Al-A'raf [7] : 203)

Kitab ini tetap menarik perhatian musuh-musuhnya di seluruh muka bumi, mereka bermaksud menjadikannya materi penyiaran di seluruh stasiun penyiaran dunia, ia sama-sama disiarkan oleh orang-orang Yahudi dan kaum Salibis, dan juga oleh antek-antek mereka yang berlindung dibalik nama Islam! Wallahu'alam.

sumber: http://www.eramuslim.com
Lengkapnya Klik DISINI

LUPA

          Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena semua kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Semua kelebihan itu harus disyukuri walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa manusia sudah pasti memiliki kekurangan. Kelebihan yang patut disyukuri oleh manusia diantaranya adalah karena telah diberikan otak dan hati. Otak dan hati manusia merupakan bagian utama yang mampu mengendalikan kestabilan hidup manusia. Otak mampu mengendalikan fisik dan psikis manusia baik sadar maupun tidak.
 
          Terdapat kaitan yang erat antara otak dan pemikiran. Otak manusia terbagi menjadi otak besar, postnatal, otak tengah, otak tengah, otak belakang, dan otak kecil. Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Pada dasarnya otak mempunyai kapasitas memori yang besar. Oleh karena itu, seharusnya manusia dapat mengingat sesuatu dengan baik.               
 
          Tapi temyata tidak jarang manusia sering mengalami kelupaan. Bahkan kelupaan itu terkadang berlebihan.
Kelupaan yang sering terjadi pada manusia bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah: umur yang semakin menua, terlalu banyaknya masalah dan juga pikiran-pikiran yang tidak penting. Tidak jarang manusia menganggap remeh kelupaan padahal jika tidak ditindak lanjuti dapat menjadi masalah besar. Padahal tidak jarang kelupaan memberikan dampak yang sangat merugikan. Sebagai contoh adalah lupa dimana meletakkan handphone dimana handphone merupakan barang kecil namun memiliki fungsi yang sangat penting. Banyak janji penting yang biasanya dikomunikasikan dengan handphone. Jika handphone hilang itu sama artinya harus mengorbankan janji penting yang mungkin saja berdampak secara financial belum lagi jika handphone-handphone tersebut lebih dari satu, padahal barang tersebut masih memiliki harga jual. Ada juga mereka yang lupa meninggalkan barang penting ketika sedang berada di luar kota dan baru teringat kembali ketika sudah berada jauh dari tempat tersebut. Bisa dibayangkan bahwa dengan demikian itu sama artinya dengan membuang-buang waktu dengan kembali ke tempat tertinggalnya barang belum lagi jika dihitung dengan transportasi. Hal-hal tersebut hanya sebagian kecil masih banyak contoh-contoh kelupaan yang mengakibatkan berantakan aqenda dan tidak jarang memberi dampak yang luar biasa merepotkan.
 
           Oleh karena itu, sebelum menjadi kebiasaan maka kelupaan harus diobati sedini mungkin. Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin bisa menjadi cara untuk mengurangi tingkat kelupaan:
 
1.   Menggunakan otak semaksimal mungkin dan mengasahnya selalu dengan cara sering membaca, mengisi teka-teki, bermain catur, ataupun berdiskusi.
 
2.   Mencatat semua hal yang diperlukan baik di hp, buku catatan kecil, dan membiasakan membawa ataupun menempel catatan-catatan penting tersebut di tempat-tempat yang biasa ditempati atau dilewati.
 
3.   Memperbanyak konsumsi ikan yang kaya DHA (seperti ikan tuna dan salmon), mengkonsumsi vitamin yang dapat menjaga kesehatan otak seperti vitamin B kompleks, vitamin C, dan E, serta mengurangi konsumsi makanan yang berlemak.
 
4.   Meningkatkan dan memperlancar aliran darah dengan cara berolahraga yang teratur maupun sujud yang lama (dengan sujud itu berarti mempertinggi kedudukan jantung daripada kepala sehinggga memudahkan aliran darah menuju otak),
 
5.   Jangan menunda waktu dan kerjakan selagi ingat. Terkadang jika ingin mengerjakan atau membawa sesuatu seringkali kita menundanya entah itu karena sedang mengerjakan hal lain ataupun malas. Oleh karena itu, jika tidak ingin lupa maka kita tidak boleh menjadi pemalas,
 
6.   Terlalu sibuk jadi terkadang hal-hal yang dianggap sepele menjadi terlupakan
 
7.    Hiduplah dengan teratur. Biasakan menaruh barang-barang yang sering dilupakan di satu tempat. Jika barang tersebut sering dibawa-bawa maka biasakan untuk membiarkan barang tersebut menempel pada anggota tubuh, bisa dengan menggunakan tali ataupun pengikat lainnya,
 
8.   Merencanakan kegiatan sehari-hari secara lebih sistematis. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi buatlah susunannya jika khawatir lupa maka catatlah dan jadikan sebagai kebiasaan sehingga akan meminimalisir kelupaan,
 
9.    Selalu berfikir positif dan hindari pikiran-pikiran yang hanya menambah beban, dan
selalu fokuskan pikiran jangan biarkan pikiran bercabang-cabang,
 
10.  Sebelum melakukan aktifitas sediakan waktu beberapa menit untuk menenangkan pikiran dan otak kemudian ingat-ingat kembali rutinitas dan keperluan apa saja yang diperlukan saat itu dan beberapa jam kemudian,
 
11.  Dan tentunya jangan lupa berdoa sebelum melakukan kegiatan apapun dan meminta dihindari dari kelupaan.
 
           Lupa tidak selalu merupakan musibah. Adakalanya lupa merupakan anugrah. Semua itu pada dasanya tergantung pola pikir manusia. Kita tidak boleh menganggap buruk semua hal. Tetapi menjadikan setiap kejadian sebagai pelajaran. Begitu pula dengan lupa. Dengan demikian kita sadar bahwa kita adalah manusia yang memiliki kelemahan. Kitapun bisa sadar dengan kelemahan-kelemahan kita. Beberapa kelemahan yang bisa diambil pelajaran dari lupa adalah terkadang orang yang seringkali lupa adalah mereka-mereka yang menganggap remeh sesuatu, kurang teliti, terlalu sibuk sehingga tidak fokus, dll. Selain itu, kitapun harus bersyukur dengan lupa maka hidup kita tidak terperangkap oleh masa lalu-masa lalu yang mungkin kelam ataupun menyakitkan. Dengan demikian masa depan dapat terlewati dengan lebih mudah tanpa dibayang-bayangi kesalahan tetapi menjadikan kesalahan sebagai pelajaran.
 
Lengkapnya Klik DISINI

In Memoriam, Kekaguman Saya Kepada Bunda Yoyoh Yusroh

Twit dari @RidlwanJogja:
 
Izinkan saya berbagi kekaguman pada figur Ibunda Yoyoh Yusroh yang syahid tadi pagi.
Ustz Yoyoh Yusroh saat memberikan sambutan pada acara Pos Wanita Keadilan (23/12/2008) (Facebook.com)
1. Saya menemui bu Yoyoh di kampus IIQ, Ciputat untuk buat profil beliau. “Jam 7 pagi tepat ya, saya jam 8 mengajar” ujar Bunda saat janjian.

2. Kampus masih sepi. Hanya Bunda dan seorang staf yang sudah datang.”Sudah sarapan belum” sapa beliau ramah.

3. Belum lagi dimulai wawancara, Bunda sudah menebak: “Ini terkait bu Diana yang mau nikah dengan ustad Dayat bukan?“ lalu tersenyum.

4. Bu Yoyoh adalah guru mengaji ibu Diana A Thalib, istri Hidayat Nur Wahid. Beliau yang “mengenalkan” Diana dengan Hidayat.

5. Di lingkungan PKS, Bunda memang dikenal sebagai konsultan ahli pernikahan. Bukan teori tapi karena prakteknya yang hebat.

6. Bunda menikah dengan Ust. Budi Dharmawan, dikaruniai 13 anak, 9 putra, 4 perempuan.

7. Penerima penghargaan International Muslim Women Union 2003 itu menganggap semua anaknya istimewa. Bunda

8. Putra sulungnya lahir pada 20 Desember 1985. Diberi nama Ahmad Umar Al-Faruq. Yang paling bungsu sekarang umur 8 tahun

9. Anak kedua A Izza Jundana, kuliah di International University, Sarajevo, Bosnia

10. Putri ketiga, Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM.

11. Putra keempat, Huda Robbani lahir Oktober 1990. Mas Huda ini jago renang.

12. Putra kelima, Shalahuddin Al Ayubi, Seperti nama panglima Islam.. Dia lahir 13 April 1992.

13. Putra keenam sampai kedelapan menimba ilmu di pesantren. Masing-masing Jakfar Athoyar (lahir Maret 1993) di Gontor.

14. Salma Salimah lahir April 1994, nyantri di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat.

15. Lalu, Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah. “Alhamdulillah, Ayyasy ini sudah hafal Quran 30 juz,”kata Bunda.

16. Putra kesembilan Walid Ghazin, lahir Juli 1997. Putra kesepuluh Adil Gholib lahir September 1998.

17. Putra kesebelas Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000. Putri kedua belas Helma Hamimah lahir Juli 2001.

18. “Si bungsu Rahma itu juga sudah bisa mandiri, tidak manja,” kata Yoyoh. Rahma Rahimah, putri ragilnya lahir Januari 2003.#Bunda

19. Apa tidak repot mengurusi banyak anak? Yoyoh tersenyum. “Alhamdulillah banyak anak justru meringankan kita”. #Bunda

20. Yoyoh mengakui, dengan aktivitasnya yang padat, intensitas fisik menemani anak-anaknya tidak maksimal.

21. “Tapi, yang penting sejak kecil tanamkan kesadaran berprestasi,” ujar Bunda. Dengan begitu anak mandiri.

22. Yoyoh juga selalu berbagi peran dengan sang suami. Budi Dharmawan usianya lebih tua satu tahun dari Yoyoh (lahir 17 April 1961).

23. Budi juga sangat dikenal di kalangan kader PKS. Dia termasuk salah seorang pencetus kata “Sejahtera” saat PKS ganti nama. #Bunda

24. “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi.#Bunda

25. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada,” ujar Bunda.

26. “Laki dan wanita punya keistimewaan. Pria sering berpikir rasional dan analitis. Sedangkan perempuan condong menggunakan perasaan.#Bunda

27. Misalnya anaknya menangis tengah malam. Bapak capek dan besok harus kerja pagi. Maka bapak akan bilang jangan nangis! ayo tidur.

28. Anak tidak diam, justru nangisnya lebih keras,” ujar pendiri organisasi Persaudaraan Muslimah (Salimah) itu.

29. Sebaliknya, kaum ibu gunakan hati. “Anak diangkat dari ranjang. Dipeluk, dibelai, dicium, tak lama biasanya tidur lagi,” kata #Bunda.

30. “Istilahnya, kalau ibu bisa menggendong anak dua jam, bapak biasanya tak betah lebih dari dua menit,” ujar Yoyoh lantas tersenyum.

31. Anggota Majelis Pertimbangan Partai PKS itu mengaku prihatin dengan maraknya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.

32. Untungnya, itu delik aduan,bukan delik umum. Kalau delik umum, siapa saja yang lihat dan dengar pertengkaran bisa lapor ke polisi.

33. “Kalau itu terjadi, bisa ada perceraian masal di Indonesia,” kata Yoyoh.

34.Dg kondisi perempuan seperti itu, Yoyoh rindu perubahan. Selain aktif di DPR, Yoyoh rajin turun langsung ke daerah-daerah.

35. “Sebagai prajurit partai, saya siap ditugaskan di mana pun,” kata Yoyoh. Nadanya kali ini tegas. Stafnya bilang Yoyoh kerja 19 jam.

36. Anggota Dewan Pakar ICMI itu optimistis peran perempuan dalam kancah politik Indonesia semakin diperhitungkan.

37. Kalau ada sentuhan wanita, insya Allah politik jadi lebih indah, lebih santun, lebih damai kata Yoyoh.

38. “Seperti masjid jika diurusi oleh ibu-ibu, akan lebih wangi, harum dan bersih,” kata Yoyoh.

39. Tadi pagi, jam 3.30 Bunda tersenyum.

40. Ruhnya dicabut malaikat dengan perantaraan kecelakaan. Sugeng tindak #Bunda, doa kami terhatur. Selamat menikmati Jannatul Firdaus …

dikutip dari http://twitter.com/ridlwanjogja
(pkspiyungan/hdn)
Lengkapnya Klik DISINI

Anak-anak hasil didikan Ustadzah Yoyoh

“Abi, ini perjalanan umi yang terakhir,“ demikian ungkapan Ustadzah Yoyoh pada suaminya yang  tercinta Ustadz Budi Darmawan  yang kemudian dijawab, ”istighfar mi.“ Lalu Ustadzah Yoyoh berisitighfar dan kemudian mengucapkan kalimah syahadat… sesaat sebelum ambulance dari RS Mitra Keluarga Plumbon Cirebon datang dan tak lama kemudian Ustadzah Yoyoh, ibu yang solihat dari 13 anaknya menghembuskan nafas yang terakhir, meninggalkan anak-anaknya dalam cinta pada Ilahi Robbi. Beliau yakin anaknya ada yang mengasuh dan beliau yakin bahwa anaknya akan ada dalam genggaman sang pencipta yang maha pengasih  lagi maha penyayang (surah Al Fatihah : 3).

       Semua berduka, dari tua sampai muda mengiringi jenazah beliau dengan berita yang mengagetkan secara manusiawi. Laporan yang masuk mengenai anak-anak Usatadzah Yoyoh yang merupakan murid kami di JISc begitu lengkap “anak-anaknya menangis Mam, mereka masih terpukul namun subhanallah hanya sebentar saja setelah itu mereka ikhlaskan kepergian umminya. Ada lagi yang terheran-heran,  “kok anaknya terlihat tidak begitu sedih, kehilangan umminya yang begitu dicintai, yang begitu sabar dan perhatian, yang selalu perhatian pada pihak sekolah dan selalu menyempatkan diri untuk ambil raport ditengah kesibukannya sebagai seorang da’iyah dan anggota DPR dengan segudang tugas dakwah lainnya.” Semua kesibukan beliau tidak membuatnya melupakan kepentingan anaknya, semua waktu dan perhatian dibagi-bagi dengan begitu sempurna.     
 
       “Ummi pergi dakwah..!” jawab si kecil lugas pada kami yang menyambangi rumahnya untuk mengambil titipan almarhum Ustadzah Yoyoh. Yaa.. sang Ummi telah menyiapkan kepergiannya sejak setahun yang lalu, dengan kesibukan yang tinggi, sudah biasa anak-anak ditinggalkan dan bersikap mandiri dengan penuh pengertian dan motivasi bahwa anak-anak adalah amanah dan anak-anak adalah mujahid dan mujahidah. Semua anak memahami, umminya sosok da’iyah yang waktunya tidak hanya untuk keluarga namun juga untuk keluarga-keluarga yang lain dan semua kawan anaknya pun mengenal sang ummi, sungguh sosok ibu yang luar biasa..
 
       “Subhanallah.. begitu tegarnya Salma dan adik-adiknya, hari ini mereka masuk sekolah, ketegaran mereka pastilah buah dari didikan sang ummi,” demikian seorang guru mengirimkan smsnya pada saya. “Abdullah juga masuk Mam, langsung duduk tenang dan dengarkan pelajaran, tidak ada tanda-tanda kesedihan di wajahnya, yang ada hanyalah semangat untuk teruskan pelajaran, dengan wajah bersungguh-sungguh, oh we love you, Abdullah,” demikian pesan singkat dari Ustadzah Ida walikelas Abdullah kepada kami. Dilanjutkan “Yaa, mam Fifi, kami dikelas juga sedang mendengarkan cerita Salma dengan seru tentang umminya, ada yang haru, ada yang lucu, ummi yang selalu tertawa dan mendengarkan dengan serius dan kita semua mencoba menghiburnya namun Salma dengan gembira serta semangat menceritakan kisah-kisahnya dengan umminya, kenangan-kenangannya dengan sang ummi, percakapan dengan sang ummi, tapi dia menceritakan dengan tegar, dan kawan-kawan dikelas membantu mengambilkan tisu segera sementara Salma terus bercerita dalam tangis, tapi dia hanya bilang, air matanya adalah air mata fitrah… salut deh Mam…” kembali guru-gurunya anak-anak Ustadzah Yoyoh menceritakan kondisi anak-anak Ustadzah Yoyoh pada dua hari setelah berpulangnya sang ibunda tercinta..
 
       Subhanallah, dengan Ayyas yang ingin menjadi da’i, jawabnya lugas ketika ditanyakan setelah ujian nasional kalian semua mau menjadi apa? Ayyas putra bu Yoyoh yang saat ini masih terbaring lemah dan butuh bedrest empat minggu, mengungkapkan keinginannya dengan sangat semangat, “saya mau jadi da’i, cita-cita saya berdakwah dan meneruskan sekolah ke Makkah,” subhanallah…
 
       Mau anak soleh..? jangan hanya berdoa, berusahalah agar kita para ibu juga menjadi ibu yang solihat, para ayah menjadi ayah yang solih, anak-anak solih dan solihat lahir dari ayah dan ibu yang solih dan solihat. Bukankah buah kelapa jatuhnya di bawah pohon kelapa juga…?
 
Lengkapnya Klik DISINI

Nasihat Terakhir Bunda Yoyoh Untuk Sang Putra Di Bosnia

Berikut adalah korespondensi saya yang terkahir melalui email dengan almarhumah ibu saya, ummi Yoyoh Yusroh, 3 hari sebelum beliau dipanggil oleh Allah SWT tanggal 21 Mei 2011 kemarin.
Nasihat terakhir dari ummi ini akan selalu kuingat.

Semoga amal ibadah ummi diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan dimasukkan ke dalam surganya. Dan agar kami anak-anaknya, suaminya, dan keluarga serta kerabat terdekat dikuatkan dan diberikan ketabahan dalam melanjutkan hidup kami tanpa ummi yang sangat kami cintai. InsyaAllah cita-cita, keinginan, pengabdian, kerja keras, dan dawah ummi akan terus kami lanjutkan

Selamat jalan ummi, kami ikhlaskan kepergianmu. Semoga Allah menempatkan ummi di surganya yang mulia.

From: Yoyoh Yusroh
Date: 2011/5/18
Subject: Nasihat untuk sang putera
To: Aizza Jundana

Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya
(Ukht/ Nayifah Uwaimir)

Wahai puteraku …
Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..
Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,
· anjing yang mati tidak akan ditendang,
· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

Wahai puteraku ..
Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..
Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!
Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

Wahai puteraku ..
Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!
Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur
Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

Wahai puteraku …
Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!
Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..
Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..
Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

Wahai puteraku ..
Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!
Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..
Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!
Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!
Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?
Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..
“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!
Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!
Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

Yoyoh Yusroh
Komisi I DPR RI
Sent from my iPad

sumber : Aizzajundana blog
Lengkapnya Klik DISINI

Saat Menjelang Kepergian Ustadzah Yoyoh

Ditulis oleh Huda Robbani at Twitter @hudarrr 28 May 2011

ila liqo bunda
Pengen menunaikan janji utk kultwit ttg nyokap dengan hashtag #BundaYoyoh :)  Bertepatan dgn seminggu kepergiannya ini, scr umum saya akan kultwit ttg tanda2 sblm beliau meninggal, kronologis, dan prosesi pmkmnnya. Smg bs menjawab bbrp hal dan meluruskan apa yg krg benar. Selamat menyimak..

Pertama, mengenai beberapa pertanda yg tdk biasa dr #BundaYoyoh sblm kepergiannya

1. #Tanda1: Sebulan yg lalu, tdk biasanya Ummi mandi di kantor dan mengenakan minyak wangi byk2 #BundaYoyoh

2. Lalu Ummi nyeletuk ke asprinya di DPR (Mb Effie): “Fie, kyny sbntr lg aku meninggal deh. Mkny aku bersih2. Siap2 ktm Allah” #BundaYoyoh

3. Mbak Effie hny menyahut: “Masa sih bu?” Menganggap itu hny candaan #BundaYoyoh

4. #Tanda2 Setahun belakangan, Ummi jg sering tiba2 bilang ke Abi: “Bi, abi siap gak kalo Ummi nanti meninggal?” Abi diam #BundaYoyoh

5. Lalu lanjut Ummi: “Kalau Ummi Insya Allah siap. Tapi gmn dengan Abi dan anak2?” #BundaYoyoh

6. #Tanda 3: Bbrp hari sblm kejadian, di rumah Mak Haji (nenek saya, ibunya Ummi) di Tangerang yg skrg jd tmpt ummi dimakamkan #BundaYoyoh

7. Tdk biasanya didatangi sgerombolan burung2 kecil. Org2 heran&bertanya ke Mak Haji: “Mak, akhir2 ini knp byk bgt burung ya..?” #BundaYoyoh

8. Mak Haji jawab, “Iya nih..Kalo kata org dulu sih, tandanya bakal ada org besar yg meninggal” :) #BundaYoyoh

9. #Tanda4: Tgl 17 Mei 2011, Ummi sempat merekam satu video nasehat utk ditayangkan di suatu acara #BundaYoyoh

10. Tdk disangka, video yg tanpa skrip itu merupakan rekaman trkhr Ummi semasa hidup #BundaYoyoh

11. Dan di akhir nasehatnya Ummi bilang: “Insya Allah kita akan bertemu di syurga” :) #BundaYoyoh

12. Video perpisahan trsbt dpt disaksikan disini http://bit.ly/j10X35 #BundaYoyoh

13. #Tanda5: Tgl 18 Mei 2011,sy&kakak2 sy yg tertua tiba2 dpt email(trkhr)dr Ummi pkl 08:31 WIB dgn sub: Nasehat utk Sang Putera #BundaYoyoh

14. Email tsb brisi wasiat2/nasehat2 panduan hidup yg sgt mnyntuh. Abg sy @aizzajundana mempostnya disini -> http://bit.ly/mdJ1Xr #BundaYoyoh

15. #Tanda6: Ummi smpt memesan ke asprinya ratusan box snack utk ‘acara’ hr Sabtu 21 Mei pkl 10:00 WIB #BundaYoyoh

16. Ketika belakangan dicek, kt sadar bhw Ummi sdg ga pny agenda jam segitu. Dan blkgn jg kita sm2 tahu #BundaYoyoh

17. Bahwa Sabtu 21 Mei pkl 10:00 WIB kmrn itu adalah saat jenazah Ummi tiba di tmpt persemayaman (Kalibata) #BundaYoyoh

18. Sehingga akhrnya snack itu digunakan utk konsumsi para pelayat #BundaYoyoh

19. #Tanda7: Ketika di Magelang, 2 hr sblm kecelakaan, keluarga disana mencoba utk mengabadikan foto Ummi sendirian #BundaYoyoh

20. Namun entah knp ketika sdh dipotret hasilnya gagal/tdk terpotret. Hanya ada sekelebatan putih tanpa wajah Ummi #BundaYoyoh

21. Itu terjadi 4x berturut2. Pdhl ktika memotret anggota keluarga yg lain selalu brhsl. Bgitu jg ktk Ummi dipotret tdk sndirian #BundaYoyoh

22. #Tanda8: Bbrp org yg bertemu Ummi 1-2 hr sblm kecelakaan trjd, mmbrikan testimoni bhw mrk melihat Ummi menjadi bgitu berbeda #BundaYoyoh

23. Jadi lbh byk senyum, lbh byk bercanda, terlihat spt lebih awet muda. Ada yg blg Ummi spt berusia 30 thn pdhl usianya 48 thn #BundaYoyoh

24. Dan trdpt bbrp tanda2 lainnya yg bs di-share lain kali, blm semua narasumber cerita jg soalnya :) #BundaYoyoh

Skrg masuk ke bagian kronologi kejadian

25. Ummi brgkt ke Yogya Rabu, 18 Mei 2011 utk menghadiri wisuda @bangumar, abang saya, anak pertama #BundaYoyoh

26. Sengaja melalui perjalanan darat krn ingin silaturrahmi ke Magelang, rmh Eyang Gatot. Kakeknya Abi & mnghdr prnkhn khadimah. #BundaYoyoh

27. Rombongan trdr dr 2 mbl. Mbl Innova hitam trdiri dr Abi,Ummi,Umar (putra1), Sholah (5), Ayyasy (8), KongBun&Hanafi (driver) #BundaYoyoh

28. Stlh wisuda, rombongan smpt ke Magelang silaturrahmi dan mlnjtkn ke pernikahan mbak di rmh yg menikah di blgn Jabar #BundaYoyoh

29. Akhirnya prjlnn dilanjutkan menuju Jakarta melalui tol Palikanci, Cirebon tsb #BundaYoyoh

30. Pada Sabtu dinihari sktr pkl 2, mendadak Pak Hanafi mengantuk, adik saya yg nmr 5 (Sholah) berinisiatif menggantikan #BundaYoyoh

31. Posisi duduknya saat itu adik saya menyetir, disblhnya (dpn kanan) Pak Hanafi. Di tengah kiri Ummi, di tengah kanan Abi #BundaYoyoh

32. Sementara di blkg (dari ki-ka) Ayyasy, Umar, dan Kong Bun #BundaYoyoh

33. Ummi mmg selalu duduk di kursi tengah bagian kiri setiap naik mobil. Itu lokasi favoritnya #BundaYoyoh

34. Di pojok yg sama pula Ummi selalu tilawah/muraja’ah hafalan Qur’annya setiap naik mobil #BundaYoyoh

35. Pada saat kejadian, Ummi mmg tdk mengenakan seatbelt. Abi yg biasa mengingatkan jg lupa mengingatkan Ummi #BundaYoyoh

36. Mobil melaju kencang dgn kecepatan konsisten 120 km/jam, seisi mobil tidur kecuali adik saya yg menyetir #BundaYoyoh

37. Tiba di tikungan tajam lokasi kejadian, adik saya yg sdg tdk dlm kondisi mengantuk mendadak krg antisipastif di tikungan tsb #BundaYoyoh

38. Salah persepsi krn dikira hanya tikungan biasa, bukan tikungan tajam #BundaYoyoh

39. Di tambah saat itu penerangan redup, shingga mata mnjd kurang jeli #BundaYoyoh

40. Karena kaget dan reflek ingin melakukan penyelamatan agar mobil tdk terbalik, adik sy smpt membanting setir #BundaYoyoh

41. Namun tetap kecelakaan tdk bs dihindari, sehingga mobil menabrak pembatas jalan (beton) yg mengenai mobil bag. kiri #BundaYoyoh

42. Tabrakan trjd sgt hebat dan keras, kontan seisi mobil terbangun. Warga berteriak kaget & berduyun dtg #BundaYoyoh

43. Dlm keadaan tsb, sktr 5 menit pertama seisi mobil shock. Kong Bun yg ada di blkg Abi mendadak sdh di tgh #BundaYoyoh

44. Seisi mobil sesak nafas dan tdk tahu hrs berbuat apa. Sholah yg menyetir lgsg buka pintu. Kondisinya tdk knp2 #BundaYoyoh

45. Ia tdk luka sdktpun. Yang lain jg blm merasakan dampak apa2, msh diliputi rasa shock #BundaYoyoh

46. Ummi yg saat itu di tgh bagian kiri mengalami dampak yg plg kuat. Beliau terbentur bagian dpn mobil dgn posisi kepala lgsg #BundaYoyoh

47. Ditambah trdpt dorongan dr blkg,jok lepas shgg dia jatuh tersungkur. Stlh kcelakaan abi smpt membenahi posisinya kmbl ke jok #BundaYoyoh

48. Namun di dahi Ummi sdh mengucur darah, Abi menduga itu hny luka biasa. Nmn sbnrnya kmgknn Ummi tgh mengalami pendarahan #BundaYoyoh

49. Smntr warga yg berduyun2 mencoba mencari pertolongan, dan mencoba membuka pintu disisi ummi dgn linggis dsb #BundaYoyoh

50. Dalam keadaan spt itu, Ummi msh dlm keadaan sadar dan mengabsen anak2nya satu persatu. “Sholah mana? Masih hidup ga?” Dll #BundaYoyoh

51. Ia mengira kondisi yg lain lbh parah dari dirinya. #BundaYoyoh

52. Kemudian tiba2 Ummi smpt mnjd ‘agak emosional’ dan bilang: “Aduh dada Ummi sakit. Rasanya spt mau meninggal” #BundaYoyoh

53. Kontan Abi & seisi mobil mengingatkan: “Istighfar mi”. Umi berucap “Astaghfirullahaladzim” #BundaYoyoh

54. Ummi tiba2 juga berucap: “Abi, Ummi sedang sakaratul maut”. Abi dan seisi mobil krg percaya nmun bilang “Nyebut mi…” #BundaYoyoh

55. Lalu Ummi berucap “Asyhadu anlaa ila hailallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah” dgn lancar #BundaYoyoh

56. (Di titik ini kami lega krn trnyt Ummi telah mengucap syahadat) #BundaYoyoh

57. Trs berulang. Menunggu ambulans datang, Ummi senantiasa menyender di bahu Abi dgn trs berdzikir #BundaYoyoh

58. Ambulans pun datang. Semua yg terluka dibawa masuk terlebih dahulu #BundaYoyoh

59. Dalam perjalanan Ummi sdh dlm keadaan tenang tnp suara, yg lain beristirahat. #BundaYoyoh

60. Namun adik saya yg nomor 8 (Ayyasy) sempat melihat tiba2 dengkul Ummi terangkat dgn sendirinya sebanyak 2x #BundaYoyoh

61. Pada saat itulah kmgknn malaikat pencabut nyawa sdg melaksanakan tugasnya #BundaYoyoh

62. Ketika Sholah dan Pak Hanafi yg belakangan menyusul tiba di RS, jasad Ummi sdh ditutup kain seluruhnya #BundaYoyoh

63. Ummi ternyata telah wafat, menghembuskan nafasnya yg trkhr sktr pkl 03:30 WIB di RS Mitra Plumbon Cirebon #BundaYoyoh

64. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Umi tlh wafat. Sontak keluarga menangis & mengabari smw pihak utk mengurus pemakamannya #BundaYoyoh

Skrg saya akan msk ke bagian prosesi prsmymn – pemakaman almrhmh

65. Kabar duka mengenai wafatnya Ummi tlh cpt menyebar, baik lwt tv, radio, internet, sms dsb #BundaYoyoh

66. Telah direncanakan utk prosesi persemayaman akan dilakukan di Masjid Baiturrahman Komplek RJA DPR RI Kalibata #BundaYoyoh

67. Smntr jenazah disepakati dimakamkan di rumah nenek saya di Batu Ceper, Tangerang ats permintaan keluarga nenek #BundaYoyoh

69. Mulai dr proses persemayaman hingga pemakaman, byk sekali respon yg dtg #BundaYoyoh

70. Byk sekali yg kehilangan dgn sosok Ummi. Pjbt, anggota dwn dr brbagai fraksi, tokoh nasional, politisi, ikhwah, msyrkt dsb #BundaYoyoh

71. Hal itu trlht jg dr ratusan karangan bunga dan jmlh pentakziyah yg membludak. #BundaYoyoh

71b. Termasuk ucpn belasungkawa dr slrh dunia, berbagai negara dunia #BundaYoyoh

71c. Ismail Haniya jg mengabarkan duka cita warga Palestina krn Ummi adlh WN Kehormatan Palestina #BundaYoyoh

72. Komplek DPR disesaki ribuan org pelayat. Sholat jenazah diadakan 2 shift, itupun 70% pelayat tdk kebagian #BundaYoyoh

73. Ketika jenazah Ummi diangkut ke ambulans, dan konvoi menuju Tangerang, #BundaYoyoh

74. Menurut Patwal yg mengawal, konvoi utama menuju pmkmn diikuti ratusan mobil dgn panjang iring2an lbh dari 3 km #BundaYoyoh

75. Begitu jg ktk di area pemakaman, belasan ribu org memadati lokasi, 80% diantarany tdk tertampung dan tdk bs masuk ke lokasi #BundaYoyoh

76. Alhmdllh itu menandakan Ummi adlh sosok yg begitu berarti bagi byk orang :’) #BundaYoyoh

77. Saya pribadi smpt ikut di proses memandikan, mengafani, dan menyolatkan Almarhumah. Jnzh terasa sgt ringan #BundaYoyoh

78. Dan kami menyaksikan dgn sangat jelas bahwa Ummi meninggal dlm keadaan tersenyum :’)http://lockerz.com/s/103761305 :) #BundaYoyoh

79. Alhamdulillah. Semoga itu merupakan pertanda yg jelas bhw beliau meninggal dlm keadaan husnul khotimah :) #BundaYoyoh

80. Kami dari keluarga jg alhamdulillah sdh bs mengikhlaskan kepergiannya #BundaYoyoh

81. Krn kami percaya dr berbagai tanda2 yg diberikan, dr bagaimana almarhumah semasa hidupnya beribadah, #BundaYoyoh

82. Mendidik kami dgn penuh kasih & cinta, mnjlnkn amanah yg diberikannya dgn baik, dan bgmn dia memberikan pengaruh & brbakti #BundaYoyoh

83. Yang luar biasa kpd masyarakat, adlh suatu hal yg memberikan byk hikmah #BundaYoyoh

84. Sehingga ketika Allah Yang Maha Kuasa lbh sayang kepadanya dgn memanggilnya terlebih dahulu, #BundaYoyoh

85. Kami hrs ikhlas dan tabah, serta mudah2an dpt mewujudkan harapan2nya kpd kami #BundaYoyoh #BundaYoyoh

86. Sekaligus meneruskan cita2nya yg belum tercapai. Smg kami bs seperti dia, #BundaYoyoh

87. Wanita luar biasa yg dr rahimnya telah mengandung dan melahirkan kami, yg tlh memberikan teladan kpd kami dgn caranya #BundaYoyoh

88. Mendidik kami dgn penuh cinta, keteladanan & keshalihatan yg luar biasa… #BundaYoyoh

89. Selamat jalan Ummi kami, Ummi Yoyoh Yusroh. Sang mujahidah syahidah. Ila liqo’ :) #BundaYoyoh

sumber: http://www.dakwatuna.com/
Lengkapnya Klik DISINI

3 Fase Kehidupan Rasulullah SAW

Jika isi kurikulum pendidikan begitu berkualitas. Telah dikaji oleh para ahli. Dirumuskan dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu berlandaskan penilitian yang mendalam. Dalam rentang waktu yang tidak bisa dibilang pendek. Bukankah luar biasa kurikulum seperti ini?

Tetapi, bagaimana jadinya jika kurikulum yang sudah luar biasa itu disampaikan dengan urutan yang beracak. Tidak diperhatikan kapan ilmu tertentu disampaikan. Juga tidak dianalisa porsi sebuah ilmu diajarkan pada fase tertentu. Tidak jelas ilmu mana yang harus didahulukan dan mana yang harus diakhirkan.

Hanya urutan. Hanya urutan? Tidak hanya!
Bagaimana mau berhasil kalau kurikulum matematika kelas 1 SD umpamanya, diajarkan di kelas 6 SD. Dan sebaliknya, IPA kelas 6 SD dijejalkan di kelas 1 SD. Pelajaran fikih hudud (hukuman pengadilan) diajarkan di usia awal. Sementara menghapal al-Qur’an baru dimulai di usia senja (itupun kalau mulai).
Kurikulum dengan kualitas istimewa, seistimewa apapun pasti tidak akan menghasilkan generasi yang diharapkan jika tidak dipadu dengan urutan penyampaiannya. (Hanya) salah urutan.
Di sinilah pentingnya melihat urutan kehadiran manusia paling mulia, Rasulullah shalallahu’alaihi wassallam dalam seluruh fase kehidupannya. Karena seluruh kehidupan beliau bukan saja menarik untuk dikaji tetapi selalu ada keteladanan dan pelajaran bagi kehidupan kita.
Jika dibagi secara garis besar, kehidupan Rasulullah shalallahu’alaihi wassallam melalui 3 fase besar. Masing-masing fase menggambarkan dengan sangat gamblang urutan kurikulum melahirkan generasi peradaban mulia. Ketiga fase itu adalah:
  1. 0 – 40 tahun Fase Persiapan
  2. 40 – 53 tahun Fase Makkiyyah
  3. 53 – 63 tahun Fase Madaniyyah
Fase Persiapan
Usia 0 – 40 tahun kita sebut sebagai fase persiapan. Karena Muhammad shallallahu alaihi wasallam mencapai puncak kehidupan pada usia kira-kira 40 tahun. Pada usia itulah beliau mencapai prestasi tertinggi manusia di muka bumi ini. Yaitu menjadi pemimpin bagi seluruh manusia di dunia dan akhirat; menjadi Nabi.
Risalah (Tugas Kerasulan) adalah merupakan hak penuh Allah subhanahu wata’ala untuk diberikan kepada siapa yang Dikehendaki. Sebagaimana firman-Nya,

“Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.” (QS. Al-An’am [6] : 124)
Membaca penjelasan shahabat mulia Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berikut ini, kita akan memahami ternyata hak penuh Allah subhanahu wata’ala tersebut tidak diberikan kepada sembarang orang.

Dari Ibnu Mas’ud, “Sesungguhnya Allah melihat hati-hati hamba, maka Dia memilih Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Kemudian Dia mengutusnya dengan tugas kerasulan dan memilihnya dengan ilmu-Nya. Kemudian melihat hati-hati manusia setelahnya, maka Dia memilih baginya shahabat-shahabat. Maka Dia menjadikan mereka penolong agama-Nya dan pembantu-pembantu Nabi-Nya.” (ath-Thayalisi no. 246, Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 1/375, dihasankan sanadnya oleh as-Sakhawi dan al-Albani dan dishahihkan oleh al-Hakim, disepakati oleh adz-Dzahabi, lihat silsilah al-Ahadits adh-Dhaifah no. 533)
Ternyata Muhammad shalallahu'alaihi wassallam dan para shahabatnya adalah pilihan di antara seluruh manusia. Faktornya satu; kebersihan hati.

Terbayangkan kah oleh kita, betapa beratnya membersihkan hati dan kehidupan di tengah carut marut sistem Jahiliyyah seperti Mekah ketika itu. Bukankah hari ini, di tengah masyarakat muslim ini banyak yang menyerah dalam pembersihan jiwanya dengan berdalih arus sistem sangat kuat.
Selain itu, sunnatullah bicara bahwa untuk menjadi orang besar memerlukan persiapan yang luar biasa. Apalagi ini adalah puncak kebesaran; menjadi seorang Rasul. Pasti bukanlah sebuah kebetulan, juga bukan ketidaksengajaan, apalagi tiba-tiba.
Untuk itulah 0-40 tahun usia Nabi adalah fase persiapan untuk menjadi orang besar.

Fase Makkiyyah
40-53 tahun adalah usia Nabi di fase Makkiyyah (Mekah). Rentang 13 tahun tersebut adalah sebuah fase membangun pondasi keIslaman. Pondasi aqidah ataupun pondasi akhlak. Sebelum taklif (beban) Islam diberikan berupa ibadah dan aturan muamalah.
Inilah pondasi yang kokoh dengan kesabaran di rentang waktu yang tidak sebentar. Karena yang akan dibangun adalah bangunan Islam yang besar dan menjulang.
Berikut ini beberapa karakter fase ini:

1. Fase Mekah adalah fase ta’sis (pondasi permulaan).
  • Semua nilai perjuangan yang mampu menjelaskan kata ta’sis akan menjadi karakter untuk masa ini. Bukankah Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak menghabiskan waktu dan potensi diri dan shahabatnya hanya untuk mendiskusikan politik Romawi dan persia sebagai penguasa bumi saat itu. Tetapi lebih sibuk membangun SDM pemimpin bumi saat nanti tiba masanya Islam Menggantikan dua imperium tersebut. Bukankah Nabi berikut shahabatnya tidak menghancurkan wujud patung-patung di sekitar Ka’bah, sebelum patung-patung itu hancur di hati masyarakat Mekah. Bukankah Nabi menyiapkan pondasi untuk seluruh rencana bangunan utuh peradaban Islam. Pondasi itu adalah aqidah yang murni dan kokoh, berikut akhlak yang berkilau penuh kemuliaan.
2. Dominan membangun manusia dibandingkan membangun sistim
  • Sistem tetap dibangun oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. Terutama sistem untuk pengamanan tunas dakwah yang rawan rontok karena arogansi kemusyrikan. Tetapi beliau tidak disibukkan membangun sistem sehingga melupakan tugas utama dalam membangun SDM. Nabi tidak mengajak shahabat berdiskusi tentang sistem negara Islam yang akan dibangun; ekonomi, politik, keamanan, pasukan dan sebagainya.
  • Yang ada adalah membangun generasi yang beriman dengan iman yang lebih kokoh dari tancapan gunung. Berilmu yang lebih luas dari samudera yang masih bertepi. Bermoral yang kilaunya lebih memancar dari berlian.
3. Pembagian Fase Makkiyyah
  • 13 tahun ini dibagi dua: 10 tahun untuk membangun pondasi SDM sambil mencari tempat.
  • 3 tahun sisanya untuk menyiapkan tempat, sebagai permulaan membangun sistem kekuasaan.
  • 10 tahun yang pertama dibagi dua: 3 tahun dakwah dari individu ke individu dan orang-orang terdekat tanpa mengumumkan secara terbuka konsep barunya. 7 tahun dakwah terbuka, menyampaikan ajaran Islam yang asing bagi masyarakat dengan semua resiko yang harus dihadapi.
4. Taklif ibadah ada, tetapi tidak melebihi kuantitas penanaman aqidah
  • Tercatat hanya beberapa ibadah penting yang sudah diturunkan sejak di Mekah. Bahkan shalat 5 waktu yang wajib pun baru diturunkan perintahnya pada sekitar satu tahun menjelang hijrah; artinya setelah 12 tahun penanaman aqidah.
  • Bisa dikatakan bahwa hikmah ibadah yang diturunkan di fase Mekah untuk melatih membawa beban. Karena kelak di Madinah, beban akan dipikulkan hingga yang terberat sekalipun seperti jihad. Mereka yang pernah berlatih dan terlatih, akan terasa ringan dengan beban berikutnya dengan tingkat resiko yang lebih tinggi.
  • Ibadah di fase ini juga merupakan aktifitas spiritual mendekat kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebuah nilai mahal yang berfungsi untuk menjaga ketahanan iman dan kesabaran fisik selama masa tekanan di fase ta’sis.
Fase Madaniyyah
53-63 tahun adalah usia Nabi di fase Madinah. 10 tahun ini merupakan fase maksimalisasi taklif (beban ibadah), akad muamalah untuk kekuasaan dan penerapan sistem Islam.

Surat al-Baqarah mewakili suasana ini. Inilah surat yang pertama turun di fase Madinah (al-Athlas al-Tarikhi li Sirah al-Rasul, Sami al-Maghluts, Maktabah al-‘Ubaikan, h. 105). Al-Baqarah masih membawa suasana surat-surat Makkiyyah tetapi sudah dominan bicara tema-tema Madaniyyah yang baru.

Al-Baqarah satu-satunya surat Madaniyyah yang masih mencantumkan kisah-kisah umat terdahulu. Padahal kisah umat terdahulu adalah merupakan tema ayat-ayat Makkiyyah.

Al-Baqarah satu-satunya surat Madaniyyah yang masih mencantumkan kisah Adam dan Iblis, kisah pertarungan pertama antara al-Haq dan al-Bathil. Kisah Adam dan Iblis adalah merupakan tema yang dibahas di ayat-ayat Makkiyyah. (Lihat: Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, Manna’ al-Qaththan, h. 59)

Sisa ayatnya lebih banyak tentang pembahasan khas Madinah berupa ibadah dan sistem muamalah dalam Islam. Shalat, zakat, puasa, haji dan umroh, hukum qishash, hukum halal haram, hukum khomr dan judi, larangan riba, hutang piutang, hukum sumpah, wasiat, hukum haidh, talak, masa iddah, khulu’, ila’, susuan, hukum seputar pernikahan dan juga perang.

Subhanallah, sangat luar biasa bukan, urutan al-Qur’an dalam membangun peradaban. Al-Baqarah yang mengakhiri sebuah fase masih mengingatkan tema terdahulu. Al-Baqarah yang mengawali sebuah fase membuka tema-tema yang merupakan konsentrasi fase ini.
Berikut ini beberapa karakter fase ini:

1. Membangun sistem negara menjadi konsentrasi awal fase ini
  • Memaksimalkan fungsi masjid, mempersaudarakan sesama muslim dengan ikatan melebihi persaudaraan nasab belaka, membuat perjanjian dengan non muslim dalam kerjasama, membangun ekonomi umat.
  • Kesemuanya adalah aktifitas Nabi di awal kaki beliau menapaki jalanan Kota Iman tersebut. Dan semua itu adalah variabel sebuah negara Islami.
2. Dominan taklif
  • Madinah bukan lagi Mekah yang masih membangun pondasi. Masyarakat muslim telah siap. Siap untuk mendapatkan beban seberat apapun. Setelah tahun pertama digunakan untuk menanamkan variabel negara, tahun kedua adalah tahun turunnya taklif (beban ibadah). Terhitung pada tahun kedua ini perintah puasa diturunkan, zakat, hingga jihad. Karena masyarakat telah kokoh pondasinya, maka beban tak lagi menjadi beban. Beban yang bahkan bisa dinikmati.
  • Tentu, tetap saja tema membangun aqidah dan akhlak merupakan hal yang terus diingatkan sepanjang fase Madinah. Tetapi, taklif adalah dominasi fase ini.
3. Pembagian fase Madaniyyah
Fase ini bisa dibagi menjadi 5:
  1. 1H: Menanamkan variabel penerapan sistem Islam dan kekuasaan
  2. 2H – 5H: Masa perjuangan karena reaksi musuh Islam
  3. 5H – 6H: Masa pertama musuh Islam mulai menyerah satu per satu
  4. 7H: Masa ekspansi Islam lebih luas
  5. 8H – 11H: Masa kemenangan dengan grafik terus meningkat
Sebuah strategi nabawi yang sangat rapi dan sistematis.
Kalau kita ramu ulang 3 fase tersebut akan menghasilkan poin sebagai berikut:
Bersabarlah diri dalam mempersiapkan diri. Karena Nabi shalallahu 'alaihi wassallam lebih banyak menghabiskan usianya untuk persiapan (40 tahun) dibandingkan perjuangan (23 tahun)
Yang bersabar dalam membangun diri menjadi mukmin sejati, tidak akan terjatuh saat memasuki hasil berupa kekuasaan dan harta. Bagi Nabishalallahu 'alaihi wassallam berbanding 13 tahun : 10 tahun.

Aqidah dan akhlak sebelum ibadah dan muamalah
Dengan urutan ini, tidaklah Rasul wafat kecuali Islam telah membuka seluruh jazirah Arab. Setelah sebelumnya hanya sebuah kota kecil yang bernama Madinah.
Inilah utuhnya. Utuhnya sebuah strategi dan urutan membangun peradaban sekaligus dalam mendidik generasi pembangun peradaban itu. Untuk sebuah hasil utuh dan maksimal. Agar hari ini kita mampu mengulang masa kebesaran shahabat Nabi.

Cacat pada sebagian urutan, akan berefek cacat pada sebagian hasilnya. Prosentase kegagalan dan lubang keberhasilan seiring sejalan dengan prosentase kegagalan dalam menerapkan urutan.
Kurikulum pendidikan bagi generasi kita hari ini yang ditugasi Nabi untuk mengembalikan masa kebesaran shahabat beliau dulu, harus mengikuti urutan tersebut.

Dari masa persiapan untuk kemapanan pribadi muslim, menuju perjuangan membangun pondasi aqidah dan akhlak pada diri dan masyarakat, hingga perjuangan menuju penerapan utuh sistem Islam dan kekuasaan. Untuk akhirnya meninggalkan dunia menghadap Robb dengan membawa amal shalih peradaban.

Ya Allah, bimbing kami...

sumber:http://www.eramuslim.com/syariah/siroh-tematik/3-fase-kehidupan-rasulullah-saw.htm
Lengkapnya Klik DISINI

Belajar Dari Lebah

Untuk keluarga yang ingin Sakinah…
BELAJAR DARI LEBA

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah dan terus bertambah (Al Fath 4)

Tidak hanya seorang nabi dan rasul yang pernah mendapatkan wahyu dari Allah, ternyata seekor binatang juga pernah mendapatkan wahyu dari Allah untuk membenahi cara hidup dan pola kehidupannya hingga memperoleh ketenangan yang dapat memancarkan ketenangannya itu kepada manusia.
Surat An Nahl yang artinya lebah, memberikan inspirasi kepada kita untuk bisa menegakkan pilar-pilar kehidupan yang penuh dengan ketenangan. Setidaknya ada lima pilar yang tercermin dalam surat tersebut untuk menuju pada ketenangan hidup.

1. Kemandirian
Lebah dalam membuat sarangnya, ia pergi ke gunung-gunung, bukit, pohon-pohon atau tempat lain yang nyaman untuk melakukan produktifitas madu dan sejenisnya.

Allah berfirman: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia” (An Nahl 68)

Keluarga muslim bisa belajar bagaimana lebah ini membangun kemandiriannya dalam keluarga, dalam menentukan arah dan kebijakan untuk meraih tujuan. Kemandirian ekonomi, kemandirian nilai dan kemandirian dalam menghadapi berbagai goncangan hidup adalah harga mati yang harus dimiliki oleh keluarga muslim.

Keluarga muslim berarti memiliki kemandirian manakala mampu istiqamah berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam dalam menjalani kehidupan meskipun berhadapan dengan kendala yang berat dan lingkungan yang tidak Islami. Yasir dan Summayyah adalah suami isteri yang memiliki kemandirian nilai sehingga meskipun statusnya sebagai budak, ia mampu mempertahankan aqidah Islam yang diyakininya meskipun harus mati karena kezaliman majikannya yang menginginkan agar ia keluar dari Islam.

Dan dalam kehidupan sekarang yang pengaruh era globalisasi sedemikian besar, memiliki kemandirian nilai menjadi perkara yang amat penting, karena sesama anggota keluarga memang tidak bisa saling mengawasi setiap saat, bahkan tingkat kesibukan yang tinggi membuat anggota keluarga sulit berkomunikasi meskipun alat-alat komunikasi sudah semakin canggih.

2. Selalu makan yang halal
Lebah hanya mengambil makanan dari tempat yang manis, yang halal dan thayyib. Allah berfirman : kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). (An Nahl 69)

Maka jadikanlah keluarga anda sebagai keluarga islami yang hidup dari barang-barang yang halal dan jauh dari ketidak jelasan sumber maisyahnya. Halal dalam mencarinya dan halal dalam membelanjakannya.

Bila syariat telah melarang kita memberi makan keluarga dari sumber nafkah yang haram, maka sudah menjadi kewajiban suami agar hanya memberikan nafkah dari sumber yang halal, sehingga meskipun sedikit nafkah yang dapat diberikan suami tetapi mendapatkan barokah Allah, insya Allah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 172, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari sebaik-baik rezeki yang Aku berikan kepadamu, dan syukurlah kepada Allah, jika kalian benar-benar mengabdi (menyembah) kepada-Nya.

Seorang istri wajib mengingatkan suaminya agar tidak mencari nafkah pada pekerjaan yang dilarang Allah dan tidak mengambil harta orang lain dengan jalan yang batil. Ia sudah semestinya mengatakan kepada suaminya, Takutlah kamu dari usaha yang haram sebab kami masih mampu bersabar di atas kelaparan, tetapi tidak mampu bersabar di atas api neraka.

Sehingga merupakan suatu perbuatan zalim bila suami memberi nafkah untuk istri dan anak-anaknya dari harta haram. Mereka yang mungkin tidak mengetahui dari mana sebenarnya sumber nafkah yang diperoleh suami akan terkena getah perbuatan kepala keluarganya itu. Sebab dari dalam tubuh mereka telah tumbuh daging yang berasal dari harta haram. Naudzubillahi min dzalik. Semoga Allah melindungi tubuh kita dari harta haram, Allahumma amin.

3. Banyak manfaatnya
Dari input yang baik, maka menghasilkan output yang baik pula. Sebagaimana lebah, keluarga muslim berorentasi pada memberi bukan menunggu pemberian, atau menanti penerimaan dari orang lain.

Allah berfirman : “Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya” (An Nahl 69) Dan Rasulullah juga bersabda : Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya

Sebaik-baik keluarga adalah keluarga yang selalu memberi manfaat kepada orang lain. Kebahagiaan bukan hanya kerana mampu memenuhi keperluan diri dan keluarga, tetapi juga mampu memberi kebahagiaan kepada orang lain. Karena menolong orang adalah rezeki bagi kita sebab rezeki tidak semestinya dalam bentuk uang. Menolong orang lain supaya mempunyai harga diri di depan anak dan isterinya juga adalah rezeki. Membantu anak tertangga supaya dapat bersekolah dan berhasil adalah juga rezeki. Kadang-kadang kita berasa berat mengeluarkan apa yang kita peroleh. Padahal apa yang kita keluarkan bagi membantu orang lain itu adalah rezaki kita.

4. Mampu bersosialisasi dengan baik
Lebah dapat hinggap diranting yang kecil tanpa mematahkannya. Rasulullah saw bersabda: “Seorang mukmin yang bergaul dengan banyak orang dan dan sabar atas tindakan buruk mereka itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak pernah bergaul dan tidak sabar atas tindakan buruk mereka”

Maka profil keluarga muslim mestinya memiliki semangat human relation yangbaik, untuk membangun hubungan dan jaringan sosial di tengah masyarakat. Keluarga merupakan faktor utama dalam pembentukan karakteristik atau kepribadian individu atau anak dalam kehidupan bermayarakat. Kunci sukses hidup bermasyarakat adalah kemampuan untuk menjalin hubungan pertemanan. Dan apabila keluarga mengharapkan anaknya mampu bergaul dengan baik dan benar dalam masyarakat, maka sebaiknya dilakukan sosialisasi terhadap anak sejak dini. Namun, mengajarkan anak suka berteman atau bergaul di dlam lingkungan sosial atau lingkungan masyarakat tidaklah mudah. Khususnya bagi anak yang memang suka menyendiri  atau tidak suka berteman.

Sosialisasi perlu dilakukan terhadap anak, karena apabila anak tidak dibekali aturan-aturan sosial dan nilai-nila islam maka saat anak beranjak remaja atau dewasa dan mulai berteman dengan banyak orang anak akan mendapat benturan dari lingkungan sosial atau lingkungan masyarakatnya. Bentuk dari benturan-benturan ini bisa bermacam-macam, anak yang tidak dibekali oleh aturan-aturan sosial dan nilai islam namun memiliki rasa percaya diri yang kuat, maka anak bisa dianggap aneh oleh masyarakat. Proses sosialisasi yang dilakukan oleh orang tua juga ditentukan oleh profesi atau pekerjaan orang tua, status orang tua dilingkungan mayarakat, dan kemampuan ekonomi serta faktor yang lainnya. Berbagai profesi atau pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua mempunyai pengaruh yang sangat penting tentang bagaimana cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

5. Ketulusan yang paripurna
Lebah dengan tulus berperan membantu penyerbukan bunga.Ketulusan ini adalah inspirasi mulia, bahwa memberi itu lebih mulia daripada menadahkan tangan untuk menerima, apalagi meminta-minta. Dalam memberikan apapun  tidak perlu hitung-hitungan karena Allah pun akan menghitung. “Bersedekahlah dan jangan kamu menghitung-hitung sehingga Allah juga akan memakai hitungan-hitungan terhadapmu” (HR Ahmad)

Bukan saja dalam masalah financial, tetapi juga dalam cinta dan kasih saying. “Sebagaimana kamu memperlakukan, begitu pula kamu akan diperlakukan” (HR Ibn “Ady)

Semangat memberi rasa cinta inilah yang akan melanggengkan bangunan keluarga. Karena cinta akan menjadi perekat yang selalu actual menghadapi prahara. Karena orang yang berorentasi untuk memberi tentu akan selalu berusaha untuk menggali dan mencari mutiara dalam keluarga.

Kehidupan rumah tangga Rasulullah penuh dengan ketulusan memberikan rasa cinta. Itu sebabnya dakwah Islam mengalami kesuksesan. Maka setiap muslim dianjurkan untuk selalu tulus memberikan cintanya pada pasangannya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ’alahi wasallam secara tulus mengekspresikan cinta pada para istrinya. Beliau pernah memanggil ’Aisyah dengan sebutan humaira, yang berarti pipi kemerahan. Tentu saja ekspresi cinta berupa pujian ini melambungkan hati ’Aisyah.

Rasulullah pun tidak malu memberikan tulus cinta pada ’Aisyah ketika ada seorang sahabat yang bertanya tentang siapa yang dicintai oleh Nabi. Dari golongan laki-laki Rasulullah menjawab Abu Bakar, sedangkan dari golongan perempuan adalah ’Aisyah.

Rasulullah juga dengan senang hati kerap menjahit sendiri bajunya dan membantu pekerjaan istri-istrinya. Beliau melakukan semuanya sebagai wujud perhatian dan ekspresi tulus cinta kepada sang istri.


sumber: http://www.ikadi.or.id
Lengkapnya Klik DISINI

(Renungan) Kisah Seorang Pencuri

Suatu ketika, tinggallah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu, terdiri dari orangtua, dan kedua anak laki lakinya. Kekayaan mereka sangatlah berlimpah. Lumbung mereka, penuh dengan tumpukan padi dan gandum. Ladang mereka luas, lengkap dengan ratusan hewan ternak.


http://www.istockphoto.com/file_thumbview_approve/13120759/2/istockphoto_13120759-thief-caught.jpg

Namun, pada suatu malam, ada pencuri yang datang ke lumbung mereka. Sebagian besar padi yang baru di tuai, lenyap tak berbekas. Tak ada yang tahu siapa pencuri itu. Kejadian itu terus berulang, hingga beberapa malam berikutnya. Akan tetapi, tak ada yang mampu menangkap pencurinya.

Sang tuan rumah tentu berang dengan hal ini. “Pencuri terkutuk , akan kuikat dia kalau sampai kutangkap dengan tanganku sendiri.” Begitu teriak sang tuan rumah. “Aku akan menangkap sendiri, biar rasakan pembalasanku.”

Kedua anaknya, mulai ikut bicara. “Ayah, biarlah kami saja yang menangkap pencuri itu. Kami sudah cukup mampu melawannya. Kami sudah cukup besar, tentu, pencuri pencuri itu akan takluk di tangan kami. “Ijinkan kami menangkapnya Ayah ”

Tak disangka, sang Ayah berpendapat lain. “Jangan. Kalian masih muda dan belum berpengalaman. Kalian masih belum mampu melawan mereka. Lihat tangan kalian, masih tak cukup kuat untuk menahan pukulan. Ilmu silat kalian masih sedikit. Kalian lebih baik tinggal saja di rumah. Biar aku saja yang menangkap mereka.” Mendengar perintah itu, kedua anaknya hanya mampu terdiam.

Penjagaan memang diperketat, namun, tetap saja keluarga itu kecurian. Sang Ayah masih saja belum mampu menangkap pencurinya. Malah, kini hewan ternak yang mulai di ambil. Ia sangat putus asa dengan hal ini. Dengan berat hati, di datangilah Kepala Desa untuk minta petunjuk tentang masalah yang dialaminya. Diceritakannya semua kejadian pencurian itu.

Kepala Desa mendengarkan dengan cermat. Ia hanya berkata, “Mengapa tak biarkan kedua anakmu yang menjaga lumbung? Mengapa kau biarkan semua keinginan mereka tak kau penuhi? Ketahuilah, wahai orang yang sombong, sesungguhnya, engkau adalah “pencuri” harapan harapan anakmu itu. Engkau tak lebih baik dari pencuri pencuri hartamu. Sebab, engkau tak hanya mencuri harta, tapi juga mencuri impian impian, dan semua kemampuan anak anakmu. Biarkan mereka yang menjaganya, dan kau cukup sebagai pengawas.”

Mendengar kata kata itu, sang Ayah mulai sadar. Pada esok malam, diijinkanlah kedua anaknya untuk ikut menjaga lumbung. Dan tak berapa malam kemudian, ditangkaplah pencuri pencuri itu, yang ternyata adalah penjaga lumbung mereka sendiri.

Teman, pernahkan Anda bertanya kepada anak kecil tentang cita cita dan harapan mereka? Ya, bisa jadi kita akan mendapat beragam jawaban. Suatu ketika mereka akan menjadi pilot, dan ketika lain mereka memilih untuk menjadi dokter. Suatu saat mereka akan mengatakan ingin bisa terbang, dan saat lain berteriak ingin dapat berenang seperti ikan. Walaupun pada akhirnya kita tahu hanya ada satu jawaban kelak, namun, pantaskah jika kita melarang mereka semua untuk punya harapan dan impian?

Begitulah, seperti halnya dalam cerita diatas, ada banyak pencuri pencuri impian yang berkeliaran di sekitar kita. Mereka, mencuri semua impian, dan merampas harapan harapan yang kita lambungkan. Mereka, selalu menghadang setiap langkah kita untuk mencapai tujuan tujuan hidup.

Bisa jadi, pencuri pencuri itu bisa hadir dalam bentuk orangtua, teman, saudara, atau bahkan rekan kerja. Namun, yang sering terjadi adalah, kita sendirilah pencuri harapan dan impian itu. Kita sendirilah pencuri yang paling besar menghadang setiap langkah. Kita sering temukan dalam diri, perasaan takut, ragu, dan bimbang dalam melangkah.

Terlalu sering kita mendengarkan suara kecil yang mengatakan, “Saya tidak bisa, saya tidak mampu.” Atau, sering kita berucap, “Sepertinya, saya tak akan mungkin mengatasinya.” “jangan, jangan lakukan ini sekarang, lakukan ini nanti saja. Terus seperti itu. Kegagalan, sering kita jadikan peniadaan dalam melangkah.

Namun, teman, seringkali bisa keliru. Kegagalan, adalah sebuah cara Allah untuk menunjukkan kepada kita tentang arti kesungguhan. Kegagalan, adalah pertanda tentang sebuah usaha yang tak akan berakhir. Kegagalan, adalah sebuah pelajaran tentang bagaimana meraih semua harapan yang terlewat.

Memang, tak ada kesuksesan yang diraih dalam semalam. Karena itu, yakinlah, dengan kesabaran kita akan dapat meraih semua harapan dan impian. Maka, yakinlah dengan semua impian kita. Jika kita mampu, dan nurani kita mengatakan setuju, jangan biarkan orang lain mencuri impian itu terutama oleh diri kita sendiri.

Dan teman, jangan jadikan diri kita pencuri pencuri impian orang lain. Yakinlah dengan itu semua, sebab Allah selalu akan bersama kita.
Lengkapnya Klik DISINI

Download Makalah Powerpoint "Menjadi Pemimpin Dambaan Umat"

Makalah powerpoint, atau lebih tepatnya presentasi, berjudul "Menjadi Pemimpin Dambaan Umat" ini sebenarnya dibuat untuk bahan Kajian Sabtu Siang yang diselenggarakan di Masjid KH. Faqih Usman pada hari ini. Makalah powerpoint ini kemudian di-upload dan disediakan link downloadnya di sini untuk memudahkan peserta kajian untuk tidak hanya memiliki hard copy makalah (dalam bentuk foto copy), tetapi juga softcopy-nya. Namun demikian, file ini juga bebas di-download oleh siapa saja yang membutuhkan materi "Menjadi Pemimpin Dambaan Umat" ini.

Makalah powerpoint "Menjadi Pemimpin Dambaan Umat" ini terdiri dari 12 slide. Dimulai dari judul, ia kemudian berbicara tentang makna pemimpin serta istilah-istilah pemimpin yang digunakan dalam Al-Qur'an dan hadits disertai dalilnya. Pada pembahasan makna pemimpin ini juga dikemukakan definisi ilmuwan Barat, sebagai pembanding.

Berikutnya, makalah powerpoint ini mengemukakan definisi umat dalam sejumlah kamus dan penggunaan istilah umat dalam Al-Qur'an.

Setelah penegasan istilah "Pemimpin Dambaan Umat" selesai, maka slide berikutnya berisi profil umum pemimpin seperti itu dalam hadits, dan bagaimana penjelasannya dalam konteks kekinian, disertai syarat-syaratnya. Terakhir, karena makalah ini disiapkan untuk kajian yang peserta atau audiensnya adalah mahasiswa, maka di bagian akhir ia berbicara tentang bagaimana menyiapkan diri menjadi pemimpin.

Demikian penjelasan singkat tentang makalah powerpoint "Menjadi Pemimpin Dambaan Umat" ini, dan untuk mendownload gratis silahkan klik DI SINI.
Lengkapnya Klik DISINI

Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran

Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.
Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)
“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)
Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.
Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.
Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?
Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.
…………
Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.

Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”

Abdullah : “Dosa dosaku”

Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”

Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”

Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”

Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”

Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”

Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”

Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”

Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”

Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

mmnasution@eramuslim.com
Lengkapnya Klik DISINI

Keluarga Lumpuh

Bayangkan kalau semua anak Anda menderita lumpuh. Tentu, Anda akan sangat bingung dengan masa depan mereka. Di Purwakarta, ada seorang ibu yang bukan hanya empat anaknya yang lumpuh. Melainkan juga, suami yang menjadi tulang punggung keluarga. Allahu Akbar.

Hal itulah yang kini dialami seorang ibu usia 70 tahun. Namanya Atikah. Di rumahnya yang sederhana, ia dan keluarga lebih banyak berbaring daripada beraktivitas layaknya keluarga besar.
Mak Atikah bersyukur bisa menikah dengan seorang suami yang alhamdulillah baik dan rajin. Walau hanya sebagai pencari rumput, Mak Atikah begitu menghargai pekerjaan yang dilakoni suaminya. Bahkan, tidak jarang, ia membantu sang suami ikut mencari rumput.
Beberapa bulan setelah menikah, tepatnya di tahun 1957, Allah mengaruniai Mak Atikah dengan seorang putera. Ia dan suami begitu bahagia. Ia kasih nama sang putera tercinta dengan nama Entang.
Awalnya, Entang tumbuh normal. Biasa-biasa saja layaknya anak-anak lain. Baru terasa beda ketika anak sulung itu berusia 10 tahun.
Waktu itu, Entang sakit panas. Bagi Mak Atikah dan suami, anak sakit panas sudah menjadi hal biasa. Apalagi tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari pelayanan medis. Entang pun dibiarkan sakit panas tanpa obat.
Panas yang diderita sang anak ternyata kian hebat. Tiba-tiba, Entang merasakan kalau kakinya tidak bisa digerakkan. Setelah dicoba beberapa kali, kaki Entang memang benar-benar lumpuh.
Musibah ini ternyata tidak berhenti hanya di si sulung. Tiga adik Entang pun punya gejala sakit yang sama dengan sang kakak. Dan semuanya sakit di usia SD atau kira-kira antara 7 sampai 10 tahun. Satu per satu, anak-anak Mak Atikah menderita lumpuh.

Usut punya usut, ternyata anak-anak yang tinggal di Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Purwakarta itu sebagian besar terserang penyakit polio. Tapi, semuanya sudah serba terlambat. Lagi pula, apa yang bisa dilakukan Mak Atikah dengan suami yang hanya seorang pencari rumput.
Sejak itu, Mak Atikah mengurus empat anaknya sekaligus seorang diri. Dengan sarana hidup yang begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan, keluarga ini mengarungi hidup puluhan tahun dengan kesibukan anak-anak yang lumpuh.

Ujian Allah buat Mak Atikah ternyata tidak berhenti sampai di situ. Di tahun 90-an, giliran suami Bu Atikah yang mengalami musibah. Saat mencari rumput, Pak Didin terjatuh. Orang-orang sekitar pun menggotong Pak Didin pulang. Dan sejak itu, Pak Didin tidak bisa lagi menggerakkan kaki dan tangannya. Ia cuma bisa berbaring.
Lalu, bagaimana dengan pemasukan keluarga kalau sang suami tidak lagi bisa berkerja. Bu Atikah pun tidak mau diam. Kalau selama ini ia hanya bisa mengurus anak-anak di rumah, sejak itu, ibu yang waktu itu berusia hampir enam puluh tahun pun menggantikan sang suami dengan pekerjaan yang sama. Di usianya yang begitu lanjut, Bu Atikah mengais rezeki dengan mencari rumput.

Sehari-hari, ia berangkat pagi menuju tanah-tanah kosong yang dipenuhi rumput. Ia kumpulkan rumput-rumput itu dengan sebilah arit, kemudian dibawa ke pemesan. Tidak sampai sepuluh ribu rupiah ia kumpulkan per hari dari mencari rumput. Dan itu, ia gunakan untuk mengepulkan asap dapur rumahnya. Hanya sekadar menyambung hidup.

Di bulan Mei tahun ini, sang suami yang hanya bisa berbaring dipanggil Allah untuk selamanya. Kini, tinggal Mak Atikah yang mengurus keempat anaknya yang tidak juga sembuh dari lumpuh.
Allah menguji hambaNya dengan sesuatu yang mungkin sulit untuk dicerna pikiran orang lain. Subhanallah. (saad/mnh)

sumber: http://www.eramuslim.com/
Lengkapnya Klik DISINI

Cukuplah Bagi Kami Dienullah Al-Islam Dan Identitas Sebagai Muslim

oleh Ihsan Tandjung

Suatu ketika selagi berda’wah di Australia, penulis ditanya oleh seorang mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil program paska-sarjana, “Ustadz, mana yang lebih baik antara seorang ‘muslim tapi’ atau orang ‘kafir yang baik’?” Pertanyaan ini sungguh mencerminkan kebingungan penanya yang barangkali juga mewakili kebingungan banyak kaum muslimin dewasa ini. Yang dimaksud dengan seorang ‘muslim tapi’ ialah seorang muslim tapi banyak berbuat dosa. Muslim, tapi korupsi. Muslim, tapi minum khamr. Muslim, tapi berzina. Muslimah, tapi tidak berjilbab. Sedangkan yang dimaksud dengan seorang ‘kafir yang baik’ ialah seorang non-muslim tapi disiplin, rajin bekerja, tertib, teratur, jujur dan lain sebagainya.

Maka penulis menjawab dengan mengatakan bahwa keduanya sama-sama buruk. Si ‘muslim tapi’ buruk karena dia setiap hari berdusta kepada Allah سبحانه و تعالى . Dia mengaku beriman tetapi tidak sanggup menghadapi berbagai ujian di dunia. Ia tidak bersungguh-sungguh dalam menjaga identitasnya sebagai bahagian dari kaum beriman. Padahal Allah سبحانه و تعالى telah memperingatkan setiap orang yang mengaku beriman bahwa dirinya akan diuji agar tersingkap siapa yang jujur dan benar dalam pengakuan berimannya dan siapa yang berdusta alias berbasa-basi dalam pengakuannya.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَوَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29] : 2-3)

Sedangkan si ‘kafir yang baik’ juga buruk karena segala kebaikan yang dia perlihatkan hanya bermanfaat sebatas hidupnya di dunia. Sedangkan segala kebaikan yang dia perlihatkan tersebut tidak akan menghasilkan akibat baik apapun bagi kehidupannya di akhirat kelak. Sehingga Allah سبحانه و تعالى gambarkan bagaimana amal perbuatan orang-orang yang kafir terhadap hari Akhir menjadi seperti debu berterbangan alias tidak ada nilainya sama sekali.

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Dan Kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqan [25] : 23)

Lalu apa yang mestinya dilakukan? Berda’wah. Ajaklah manusia agar menuju ke Allah سبحانه و تعالى . Angkatlah derajat si ‘muslim tapi’ agar meninggalkan posisi buruk status quo-nya. Doronglah dia agar menjadi seorang muslim-mukmin sejati. Tidak lagi gemar melakukan dosa. Sedangkan da’wah kepada si ‘kafir yang baik’ ialah dengan memperkenalkan kepadanya jalan hidup yang benar, yaitu dienullah Al-Islam. Dan pada puncaknya, ajaklah dia agar memeluk Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh teladan utama kita Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم . Hal ini dilakukan agar segala kebaikan yang telah ia lakukan mempunyai efek dan nilai yang jauh sehingga terbawa ke alam berikutnya yaitu kehidupan akhirat. Sebagaimana Allah سبحانه و تعالى nyatakan di dalam ayat berikut:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُحَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan (di dunia) yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl [16] : 97)

Di era penuh fitnah seperti sekarang banyak muslim yang bingung. Mereka melihat di satu sisi kemajuan atau kebaikan material umumnya melekat pada kaum kafir. Sedangkan di sisi lain segala hal yang berkaitan dengan keterbelakangan atau keburukan selalu melekat pada mereka yang disebut kaum muslimin. Akhirnya kebingungan itu melahirkan kian banyak muslim yang tidak lagi peduli dengan nikmat yang semestinya paling berharga dalam hidupnya, yaitu iman dan Islam.

Di samping itu mulailah kepercayaannya akan Islam sebagai identitas orisinalnya memudar. Mulailah mereka mencari-cari identitas lain yang mereka yakini lebih dapat mengangkat leverage (status) kemuliaan dirinya di hadapan manusia banyak. Mereka tidak lagi bangga mengaku sebagai muslim. Ada yang lebih bangga menjadi seorang rasionalis, spiritualis, moderat, radikalis, fundamentalis, demokrat, nasionalis, humanis, pluralis, sekularis, modernis, progressif, westernis, orientalis, liberalis atau universalis. Padahal secara gamblang Allah سبحانه و تعالى menyebutkan bahwa identitas orang beriman adalah menjadi kaum muslimin. Inilah sebutan resmi langsung dari Allah سبحانه و تعالى terhadap orang-orang yang beriman sepanjang zaman.

هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَأَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا
“Dia (Allah سبحانه و تعالى ) telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian muslimin dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini.” (QS. Al-Hajj [22] : 78)

Di dalam buku Al-Islam, Sa’id Hawwa menulis:

Seandainya Islam undur dari panggung kehidupan, niscaya segala sesuatu yang ada di bumi ini tidak ada yang berada pada tempatnya dan semuanya dalam keadaan yang tidak tetap. Norma-norma akan menjadi tidak karuan dan nilai-nilai menjadi jungkir balik. Yang kemarin diharamkan, hari ini akan menjadi barang halal. Begitu pula sebaliknya. Apa yang ditetapkan hari ini, esoknya dibatalkan. Dan apa yang ditetapkan esok harinya, lusanya tidak akan berlaku lagi. Hawa nafsu manusia mencoba mengungkap hakikat dirinya dengan teori-teori yang paling bertentangan dan berlawanan. Dan bersama dengan teori-teori tersebut manusia semakin tidak tahu tentang hakikat dirinya. Tidak tahu mana jalan masuk dan mana jalan keluar. Ia berputar-putar dalam lingkaran syetan. Menggelinding tak tentu arah. Meski dirinya membayangkan bahwa ia tahu apa yang ia harus lakukan, namun hakikatnya ia tidak tahu apa yang ia harus lakukan, ia tidak tahu mengapa ia melakukan dan mengapa ia menghendaki? Setiap generasi ingin mengungkap hakikat dirinya dalam bentuk yang berbeda dengan orang lain. Di sana tidak ada dasar yang dijadikan rujukan manusia atau diakuinya. Maka kepada seseorang tidak dapat ditegakkan hujjah. Manusia tidak tunduk kepada satu pendapat. Meskipun seseorang atau penguasa menginginkan seluruh manusia kembali kepada satu sistem. Tetapi mereka pasti akan membangkangnya. Merdekakah manusia?

Ketika itulah manusia telah menjadi binatang-binatang di hutan belantara. Malah, barangkali keadaannya lebih buruk daripada binatang-binatang itu. Sebab manusia telah mengeksploitasi kemampuan dan fasilitas ilmiahnya di jalan yang sama sekali menyimpang. Maka binatang paling buruk manapun tidak akan mampu melakukan lebih sedikit saja darinya beribu-ribu kali.
Gambaran tersebut adalah kenyataan manusia sekarang. Dan kenyataan ini akan semakin memburuk. Bukankah jika semakin banyak aparat keamanan, semakin meningkat angka kriminalitas? Bukankah sekarang ini muncul generasi banci dan liar? Bukankah dimana-mana telah merajalela kebebasan hubungan seks? Bukankah angka orang yang terkena penyakit kelainan seks semakin meningkat sampai di beberapa negara tertentu telah mencapai 70% laki-laki yang kena penyakit tersebut? Bukankah kita melihat teori-teori yang diajukan setiap hari malah menjadikan suatu masalah semakin kacau dan bertentangan? Apa artinya semua itu?

Sekali lagi, undurnya Islam dari panggung dunia ini akan menjadikan segala sesuatu berada bukan pada tempatnya. Karena Islam adalah satu-satunya prinsip Rabbani yang benar dan lurus, jauh dari penyimpangan dan kesalahan. Islam-lah satu-satunya yang dapat menyempurnakan kemanusiaan di bawah naungannya. Tanpa Islam, segala sesuatu yang ada dalam manusia dan untuk manusia akan musnah.” (hal. 1, 2 dan 3 jilid 03)
***

Allah سبحانه و تعالى menyatakan bahwa hanya dan hanya dengan menempuh jalan hidup Islam ini sajalah umat manusia bakal hidup dalam keadilan, selamat, damai dan bersatu, Jika mereka mencari jalan yang lainnya –baik dicampurkan bersama Islam atau tidak- maka niscaya berantakanlah mereka:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُوَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْسَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“... dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’aam [6] : 153)

Kemudian Allah سبحانه و تعالى telah menegaskan secara pasti di dalam Al-Qur’an, bahwa Islam merupakan Din bagi seluruh Nabi-nabi dan Rasul-rasul sejak dari Adam as sampai dengan Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم –sebagai pembawa risalah samawi (langit) yang terakhir. Dalam hubungan ini dapat diperhatikan beberapa kutipan dari al-Qur’an seperti di bawah ini.

Berkenaan dengan Nuh, Ibrahim dan Ismail alaihimus salam di dalam Al-Qur’an disebutkan:
وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“…aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).” (QS. Yunus [10] : 72)

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ
“Ya Rabb kami, jadikanlah kami berdua orang muslim (yang tunduk patuh) kepada Engkau.” (QS. Al-Baqarah [2] : 128)

Nabiyullah Ya’qub alaihimas salam mewasiatkan kepada anak-anaknya sebagaimana tersebut di dalam al-Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan sebagai muslim (memeluk agama Islam).” (QS. Al-Baqarah [2] : 132)

Sedangkan mengenai Taurat di dalam al-Qur’an diterangkan,
يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا
“…yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang Islam (menyerahkan diri kepada Allah)…” (QS. Al-Maidah [5] : 44)

Dan mengenai Nabi Musa alaihis salam Al-Qur’an menerangkan,
فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ
“Berkata Musa, ‘Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar muslimin (orang yang berserah diri)’.” (QS. Yunus [10] : 84)

Tentang Yusuf alaihimus salam al-Qur’an menerangkan,
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (QS. Yusuf [12] : 101)

Dan berkenaan dengan imannya tukang-tukang sihir Fir’aun kepada Musa alaihis salam al-Qur’an menceritakan,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
"Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan sebagai muslimin (berserah diri kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf [7] : 126)

Sedangkan tentang kaum Hawariyyin —pembela Nabi Isa alaihis salam— disebutkan di dalam al-Qur’an,
ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslimin (orang-orang yang berserah diri).” (QS. Ali-Imran [3] : 52)

Ratu Saba’ pernah menyatakan keislamannya sebagaimana diceritakan di dalam Al-Qur’an,
وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Aku Islam (berserah diri bersama Sulaiman alaihis salam) kepada Allah, Rabb semesta alam.” (QS. An-Naml [27] : 44)

Sedangkan berkenaan dengan do’a seorang laki-laki yang sholeh, al-Qur’an menyebutkan,
وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk muslim (orang-orang yang berserah diri).” (QS. Al-Ahqaf [46] : 15)

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan:
الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ مِنْ عَلَّاتٍ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda, "Para Nabi adalah satu ayah (Adam ‘alaihis salam), ibu mereka berbeda-beda namun agama mereka satu." (HR. Muslim 4362)

Dan Allah سبحانه و تعالى berfirman:
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًاوَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَىأَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ
“Dia (Allah سبحانه و تعالى ) telah mensyari`atkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa alaihimus salam yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (QS. Asy-Syura [26] : 13)

Islam yang diserukan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم dapat diketahui dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang telah diakui ke-shahihannya oleh para ulama hadits. Dan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم ini adalah merupakan hidayah yang sempurna untuk seluruh ummat manusia. Allah سبحانه و تعالى menurunkan Islam ini secara menyeluruh dan sempurna, sehingga tidak ada satu persoalanpun yang menyangkut kehidupan manusia yang tidak diatur oleh Islam, baik yang berkait dengan hukum —seperti hukum mubah, haram, makruh, sunnah, wajib dan fardhu— ataupun yang menyangkut masalah aqidah, ibadah, politik, ekonomi, peperangan, perdamaian, perundang-undangan dan semua konsep hidup manusia. Sebagai mensifati al-Qur’an, Allah سبحانه و تعالى berfirman:
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. An-Nahl [16] : 89)
وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ
“…sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu,” (QS. Al-A’raaf [7] : 145)

Akan halnya sesuatu yang belum dijelaskan secara gamblang dan rinci dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dapt diketahui dengan jalan pengambilan hukum (istinbath) oleh para mujtahid ummat Islam.
Al-Qur’anul Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah telah menjelaskan semua persoalan yang berkait dengan aqidah, ibadah, keuangan, sosial-kemasyarakatan, perang dan damai, perundang-undangan dan kehakiman, ilmu, pendidikan dan kebudayaan, hukum dan pemerintahan. Para ahli fiqih memformulasikan semua persoalan yang dibahas oleh Islam menjadi persoalan aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah dan uqubah (sanksi hukum).

Termasuk ke dalam masalah aqidah adalah masalah hukum dan pemerintahan, dalam masalah akhlaq adalah masalah tatakrama, dan masalah ibadat adalah shalat, zakat, haji dan jihad, dalam masalah muamalah adalah transaksi keuangan, nikah dan segala persoalannya, soa-soal konflik, amanah dan harta peninggalan, sedangkan yang termasuk ke dalam masalah uqubah ialah qishash, hukuman bagi si pencuri, pezina, penuduh zina dan murtad.

Allah سبحانه و تعالى membebani manusia agar Islam ditegakkan di muka bumi sebagai langkah untuk menuju kehidupan ukhrawi. Hanya saja tabiat manusia sendiri cenderung tidak menyukai beban yang diamanahkan kepadanya yang dapat membatasi hawa nafsu syahwat dan kesenanagan serta kebebasannya, meskipun hal itu untuk kebaikannya. Oleh itu Allah سبحانه و تعالى mewajibkan para pembela kebenaran yang beriman kepada Allah سبحانه و تعالى dan komitmen terhadap kebenaran untuk membimbing kemanusiaan, supaya tunduk kepada kekuasaan Allah سبحانه و تعالى . Tugas ini dilaksanakan dengan cara menegakkan ad-da’wah al-Islamiyyah, amar ma’ruf nahyi munkar serta al-jihad fii sabilillah.

Menegakkan ad-da’wah al-Islamiyyah, amar ma’ruf nahyi munkar bertujuan agar Islam betul-betul tegak di tengah-tengah masyarakat Islam. Sedangkan jihad dilakukan bertujuan untuk melindungi keberlangsungan ad-da’wah al-Islamiyyah serta amar ma’ruf nahyi munkar dan untuk menegakkan kekuasaan syari’at Allah سبحانه و تعالى di seluruh dunia.

Dengan demikian Islam dapat disimpulkan menjadi:
  1. Aqidah sebagai fondasi; yang tercermin dengan syahadatain dan rukun iman
  2. Ibadah sebagai syiar-syiar ritual-seremonial peribadatan; yang tercermin dengan shalat, zakat, puasa dan haji, juga disebut rukun Islam
  3. Bangunan (sistem) yang tegak di atas rukun-rukun tersebut yang tercermin dengan seluruh sistem hidup Islam. Mencakup sistem politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya, pendidikan, kemiliteran, akhlaq dan lain-lain.
  4. Tiang-tiang penegak sebagai cara menegakkan sekaligus melindungi Islam yang tercermin dengan ad-da’wah al-Islamiyyah, amar ma’ruf nahyi munkar serta al-jihad fii sabilillah. Tiang-tiang penegak ini bersifat basyari (upaya manusiawi), bukan tiang penegak yang bersifat rabbani, seperti sanksi fitriah, sanksi paksaan ilahiah di dunia, dan balasan surga-neraka di akhirat.
Sesudah itu semua, masih perlukah kita melirik dien (way of life, falsafah hidup, pedoman hidup, sistem hidup) selain Al-Islam? Masih perlukah kita mencari-cari identitas tambahan —baik dicampurkan bersama identitas sebagai muslim maupun berdiri sendiri— selain identitas yang Allah سبحانه و تعالى langsung sematkan pada diri kita, yaitu sebagai muslimin?
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
“Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, ‘Saksikanlah, bahwa kami adalah kaum muslimin (orang-orang yang berserah diri kepada Allah سبحانه و تعالى )’." (QS. Ali-Imran [3] : 64)

sumber: http://www.eramuslim.com
Lengkapnya Klik DISINI
Recent Post widget Inspirasi Rabbani

Menuju

Blog Tetangga

Blog Tetangga
Klik Gambar untuk Berkunjung

Luwuk Banggai SULTENG

Luwuk Banggai SULTENG
ebeeee......